KPU Badung Dampingi Penyandang Disabilitas Simulasi Pencoblosan di TPS

30 Maret 2018, 06:56 WIB
kpu%2BBDG%2B2
Pentas seni dalam sosialisasi dan simulasi Pemilu bagi kaum penyandang disabilitas di Badung

BADUNG– Para penyandang disabilitas melakukan simulasi Pilkada Serentak dengan mempraktekkan langsung pencoblosan kertas suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS)

Itulah sekelumit upaya dilakukan KPU Badung dalam menjaga tingkat partisipasi pemilih dalam pemilu maupun pilkada termasuk kaum disabilitas.

Untuk itu, KPU gencar melakukan sosialisasi kepada segenap segmen masyarakat pemilih yang ada.

Sosialisasi yang dilakukan dapat berupa penyampaian melalui pertemuan tatap muka atau melaksanakan aspek teknis seperti simulasi pemungutan suara dibTPS.

Penyandang disabilitas dipandang sebagai satu kesatuan tak terpisahkan dalam hal kesamaan hak suara dalam pemilu.

“Mereka perlu mengerti dan paham bagaimana mekanisme dan alur dalam proses pemberian suara melalui pencoblosan di TPS,” ujar aAnggota KPU Kabupaten Badung Divisi Sosialisasi, I Wayan Artana Dana Kamis 29 Maret 2018.

Kegiatan menggandeng Yayasan Penyandang Anak Cacat (YPAC) Bali, Persatuan Tuna Netra (Pertuni) Badung dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Badung, KPU Kabupaten Badung menggelar simulasi pemungutan suara di TPS di Aula SLB N 1 Badung di Jimbaran.

Turut menyemarakkan kegiatan dengan penampilan pentas seni para penyandang disabilitas lewat berbagai kegiatan tabuh, tarian dan olah vokal dari yang menimbulkan perasaan haru pada hadirin yang datang.

KPU%2BBDG

Sesi simulasi pemungutan suara di TPS dipandu Artana, ditunjukkan dan dijelaskan kepada calon pemilih disabilitas mengenai tata cara pencoblosan di TPS.

Elemen disabilitas yang terlibat dalam simulasi antara lain penyandang Tuna Rungu, Tuna Netra, dan Tuna Daksa.  Langkah ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pemahamannya tentang tatacara pemberian suara maupun kesulitan yang dialami selama di TPS.

Dari pantauan diketahui, hasil pencoblosan setiap pemilih disabilitas mampu dan paham melakukan pencoblosan surat suara meski dengan pendampingan, dibuktikan dengan sahnya hasil coblosan pada surat suara.

Kegiatan ini juga didokumentasi guna dijadikan bahan sosialisasi kedepannya kepada masyarakat maupun kepada penyelenggara pemilu di tingkat KPPS guna dapat dijadikan acuan membangun TPS yang ramah dan nyaman bagi pemilih penyandang disabilitas. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini