Tanjung – Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumantri mengajak insan
media turut membangun daerah dalam membantu mewujudkan kesejahteraan
masyarakat.
Mas Sumatri menyampaikan itu saat bertemu Bupati Lombok Utara Dr H Najmul
Akhyar dalam rangka Studi Komparasi Penguatan Pengelolaan Media dan Komunikasi
Pimpinan Daerah di Lombok Utara bertempat di Bale Jukung Tanjung (2/2/2021).
Hadir bersama Bupati Lombok Utara, Kadis Kominfo H Muhammad Kepala BKDPSDM HM
Najib serta jajaran birokrat Pemda KLU.
Sementara itu dari Pemda Karangasem, hadir pula Kadis Dukcapil Ni Ketut Puspa
Kumari Kabag Prokopim Edi Setiadi Dwijantoro beserta insan pers yang ada di
Kabupaten Karangasem.
Bupati Mas Sumantri menyampaikan kunjungan kali ini bersama media dan jajaran
Prokopim berkaitan dengan penguatan media yang ada di Karangasem seperti media
cetak, elektronik serta online.
“Studi komparasi dilakukan agar ke depan media-media mampu membangun daerah,”
tandasnya.
Kata Mas Sumatri, media memiliki peran penting yang luar biasa, karena itu
pihaknya memberikan apresiasi karena tanpa dukungan media, pemerintah
kabupaten, tidak ada apa-apanya.
Diketahui, lanjutnya, Karangasem dahulu memiliki IPM terendah, tetapi ketika
media sudah terkemas dengan baik dan memberikan informasi aktual pemerintah
kepada masyarakat, muncul kesadaran terwujud kesejahteraan.
Bahkan saat ini, percepatan IPM Kabupaten Karangasem tertinggi diantara
kabupaten/kota yang ada di Provinsi Bali. Kegiatan dilanjutkan dengan
pertukaran cinderamata serta souvenir oleh kedua bupati, diakhiri dengan
ngobrol rileks dan ramah tamah.
Bupati Najmul, menyampaikan terima kasih, lantaran Bupati dan jajaran Pemda
Karangasem serta insan pers memilih Lombok Utara sebagai lokasi studi
komparasi terhadap bagaimana pemerintah menjalin kerja sama yang baik dengan
media.
Dipilihnya KLU sebagai tempat studi komparasi, tentu ada faktor media
relationship yang baik.
“Media selama ini telah memberikan pemahaman komprehensif kepada masyarakat
terhadap apa yang dilakukan pemerintah selama memimpin,” katanya.
Tanpa kerja sama yang baik antara pemerintah dan media sekaligus tanpa
keinginan yang baik dari media untuk bersinergi dan membangun daerah maka
media-media mainstream itu bisa kalah dengan media sosial.
“Perlu berimbang supaya masyarakat dapat pemahaman komprehensif terhadap
pembangunan yang dilakukan pemerintah dan daerah lainnya di Indonesia,”
tuturnya. (nik)