Lebih Nyaman dan Sejahtera, Ribuan Driver Bergabung ke Gojek

21 Juni 2019, 17:39 WIB
Mitra driver Gojek/ist

Jakarta – Merasa nyaman dan berharap bisa lebih sejahtera menjadi alasan ribuan driver Grab beramai-ramai mendaftarkan diri menjadi mitra Gojek dalam sehari.

Alasan sederhana, dengan menjadi mitra Gojek lebih menjamin kesejahteraan dibandingkan rivalnya itu seperti disampaikan Andika Wenas. Dia mengatakan menjadi mitra Gojek lebih sejahtera sehingga dapat memenuhi kebutuhan keluarganya.

“Saya merasa nyaman di Gojek. Lebih menguntungkan bagi saya. Bisa menghidupi keluarga saya. Begitulah juga bagi driver lain,” tuturnya saat bersama ribuan driver mendaftar mitra Gojek di Bandung, Kamis 20 Juni 2019.

Menurut Andika, pemikirannya hampir sama dengan lainnya, karena itu, tak heran banyak teman-temannya meninggalkan mitra perusahaan lama ke Gojek.

Ketua Forum Komunitas Driver Indonesia Muhammad Rahman Tohir mengaku tidak heran dengan munculnya fenomena hijrah puluhan driver Grab menjadi mitra Gojek. Selama ini, para mitra merasa kesulitan dengan sistem pembayaran dari aplikator.

Cang Rahman, sapaannya, mengatakan, bersama teman-teman driver lebih tertarik dengan sistem pembayaran Gojek dibandingkan Grab. Kata dia, pembayaran Gojek bisa diterima driver per hari. Sedangkan Grab, pembayaran dilakukan dengan periode tertentu.

“Ini masalah teknis yang membuat teman-teman berbondong-bondong pindah ke Gojek,” katanya menegaskan.

Cang Rahman berpendapat, teman-teman mitra driver juga merasa lebih aman bekerja dengan perusahaan yang dibangun oleh Nadiem Makarim tersebut. Seperti kasus driver mitra Go-car yang mengalami kejang-kejang beberapa waktu lalu di Jakarta Selatan.

Hal itulah, yang membuat eman-teman driver salut. Mereka tentu lebih ingin bekerja, mencari penumpang dengan aman. “Langkah Tim Satgas Laka Gojek yang bergerak cepat dan penanggungan uang pengobatan yang cepat tentunya kami apresiasi,” katanya.

Selain pendapatan dan keamanan dalam bekerja atau mencari penumpang, alasan mereka pindah juga karena lebih mendukung karya anak bangsa, atau perusahaan asli Indonesia.

Sedangkan Grab, merupakan perusahaan transportasi berbasis aplikasi online yang berasal dari negara tetangga, Malaysia. Sama halnya yang diakui Andika. Dia juga memilih bermitra dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa.

“Dan yang paling saya suka, Gojek itu produk asli Indonesia,” tandasnya. Pandangan Cang Rahman, memang sudah seharusnya karya anak bangsa diapresiasi.

Perusahaan sebelumnya dia mencari rejeki, asalnya dalam kepemilikan asing. Sebagai warga negara Indonesia, tentu harus apresiasi aplikasi karya anak bangsa sendiri.

Dalam kesempatan terpisah, VP of Croporat Affairs PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) Michael Reza Say menyambut baik hal tersebut. Dia mengatakan bahwa migrasi driver merupakan cerminan Gojek selama ini.

Hal ini merupakan cerminan Gojek dalam menghargai kerja keras mitra driver.

“Sebagai pelopor ride-hailing di Indonesia yang saat ini telah menjadi super-app, kami bangga dapat memfasilitasi profesi ojek online untuk bersama terus melayani jutaan masyarakat Indonesia,” imbuh Reza. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini