![]() |
BMKG memprakirakan terdapat potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat-sangat lebat, angin kencang dan gelombang tinggi dalam periode sepekan ke depan di sebagian wilayah Indonesia/ist |
Jakarta – BMKG memperkirakan terdapat potensi cuaca ekstrem di
Kabupaten Flores Timur Nusa Tenggara Timur pascabencana banjir yang
mengakibatkan lima orang meninggal dunia.
BPBD Kabupaten Flores Timur melaporkan banjir bandang terjadi di wilayahnya
pada Minggu (4/4), pukul 01.00 waktu setempat. Dilaporkan, lima warga dari
Desa Lamanele meninggal akibat kejadian ini.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur masih
melakukan pendataan di lapangan terkait korban meninggal dunia maupun
luka-luka. Petugas di lapangan masih melakukan penanganan darurat pascainsiden
yang terjadi pada dini hari tersebut.
Wilayah terdampak banjir bandang ini di dua desa, yaitu Desa Lamanele di
Kecamatan Ile Boleng dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur. Wilayah
terdampak berada di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Data sementara di Desa Lamanele disebutkan oleh BPBD, sebanyak 5 orang
meninggal, 5 lainnya menderita luka-luka dan 9 KK atau 20 jiwa terdampak.
Sedangkan di Desa Waiburak, sebanyak 4 orang mengalami luka-luka. Mereka sudah
dirawat di puskesmas setempat.
Pantauan BPBD Kabupaten Flores Timur, puluhan rumah warga tertimbun lumpur di
Desa Lamanele. Ada juga rumah warga yang hanyut terbawa banjir. Di samping
itu, jembatan putus di Desa Waiburak Kec. Adonara Timur.
Pihak pemerintah daerah telah melakukan rapat terbatas antara Bupati, TNI,
Polri dan instansi terkait. Salah satunya dengan pembentukan posko penanganan
darurat.
Kendala di lapangan yang diidentifikasi petugas BPBD yaitu akses satu-satunya
adalah penyeberangan laut ke Pulau Adonara. Sedangkan hujan, angin dan
gelombang yang tinggi mengakibatkan pelayaran tidak diperbolehkan oleh
otoritas setempat.
BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Flores Timur dan memantau
penanganan darurat. Apabila dibutuhkan mobilisasi bantuan, BNPB telah siap
dengan pengerahan sumber daya.
BMKG memprakirakan terdapat potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat-sangat
lebat, angin kencang dan gelombang tinggi dalam periode sepekan ke depan di
sebagian wilayah Indonesia.
Dalam sepekan kedepan potensi hujan sedang – lebat diprediksi terjadi di
wilayah, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung,
Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta,
Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan
Papua.
Sedangkan potensi hujan sangat lebat diprediksi terjadi di wilayah Sulawesi
Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan NTT. Potensi angin kencang diprediksi
terjadi di wilayah Lampung, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur,
Bali, Nusa Tenggara Barat, NTT dan Sulawesi Selatan. (rhm).