PONOROGO – Hujan yang berlangsung pada, Jumat (31/3/17) malam memicu longsor di Desa Banaran Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur pada, Sabtu (1/4/17) pukul 06.00 Wib. Longsor menimbun rumah dan masyarakat yang sedang memanen jahe di bagian bawah lereng perbukitan.
“Laporan sementara BPBD Kabupaten Ponorogo, diperkirakan terdapat 11 orang yang masih tertimbun longsor,” sebut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya.
Belum dapat dipastikan, berapa jumlah korban yang tertimbun longsor dari warga yang di dalam rumah dan bekerja memanen jahe saat terjadi bencana longsor. BPBD Ponorogo bersama TNI, Polri, relawan dan masyarakat masih melakukan evakuasi.
Terdapat korban yang berhasil lari saat kejadian. Menurut laporan Kepala Desa Banaran saat kejadian berlangsung cepat, korban di kebun sempat lari namun terkepung material longsoran kemudian tertimbun longsor.
Rumah terdampak sekitar 25-30 unit rumah. Alat berat diperlukan untuk evakuasi korban yang tertimbun longsor. Akses menuju lokasi cukup sulit dilalui karena jalan kecil. Masyarakat berduyun-duyun menonton longsor sehingga jalan macet dan kendaraan terhambat. Komunikasi dengan HP dan radio komunikasi juga tidak lancar.
Sebelumnya sudah ada tanda-tanda longsor. BPBD telah memperingatkan warga akan bahaya longsor sehingga malamnya hari warga mengungsi sementara. Hanya saja, saat warga kembali ke rumah pada pagi hari untuk bekerja, longsor menerjang saat tidak ada hujan.
“Posko juga sudah didirikan di Desa Banaran. Inilah salah satu ketidakpastian dari longsor yang sulit diprediksikan kapan secara pasti terjadi longsor,” sambung Sutopo.
Posko BNPB terus melakukan berkoordinasi dengan BPBD. Tim Reaksi Cepat BNPB dalam perjalanan menuju lokasi. BPBD Provinsi Jawa Timur juga melakukan perkuatan dan mengirimkan bantuan kepada BPBD Ponorogo. (des)