Tabanan – Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Tirta Pertiwi
mengembangkan budidaya ikan lele sistem Bioflok yang merupakan bantuan sarana
prasarana Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Melalui Balai Perikanan
Budidaya Air Tawar Mandiangin Tahun Anggaran 2020.
Sebagai tanda dimulainya usaha budidaya ikan lele sistem bioflok tersebut,
Anggota Komisi IV DPR RI I Made Urip didampingi Kepala Dinas Perikanan
Kabupaten Tabanan AA. Ngurah Raka Iswara, anggota DPRD Tabanan Wayan Edi
Nugraha Giri, Camat Selemadeg Timur dan Kepala Desa Gunung Salak melakukan
penebaran benih lele secara simbolis di lokasi kolam bioflok Pokdakan Mina
Yirta Pertiwi, Banjar Apit Yeh, Desa Gunung Salak, Kecamatan Selemadeg Timur,
Senin (17/11/2020).
Made Urip dalam sambutannya mengungkapkan, bantuan Paket Sarpras Budidaya Ikan
Lele sisitem Bioflok dari Kementerian Kelautan dan Perikanan ini merupakan
salah satu perjuangan yang dilakukannya dalam membantu masyarakat dalam
meningkatkan pendapatan di bidang perikanan.
“Sebagai wakil rakyat yang duduk di Komisi IV dPR RI, saya siap mendukung dan
membantu dalam penyaluran proyek-proyek pembangunan dalam mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Lebih-lebih di masa pandemi covid-19 yg berdampak
terhadap kelesuan ekonomi,” paparnya.
Menurut I Made Urip, di masa pandemi covid-19 ini sektor pertanian di Tabanan
termasuk di dalamnya sektor perikanan, masih bertahan dibandingkan sektor
pariwisata yg terpuruk.
“Saya berharap budidaya lele sistem bioflok ini berhasil dan berkelanjutan
untuk menambah penghasilan anggota kelompok,” katanya berharap.
Disebutkan, pemerintah pusat akan mengevaluasi proyek yang telah
disalurkannya. Kalau berhasil akan mudah mendapat alokasi bantuan kembali.
“Tentu saya akan berbahagia bila bantuan program ini berhasil, sehingga kita
berjuang di pusat juga senang tidak kecewa,” tegasnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tabanan AA. Ngurah
Raka Iswara agar paket sarpras bantuan pemerintah ini bisa berhasil sehingga
tidak menjadi monumen kegagalan di Kabupaten Tabanan.
Untuk itu, dirinya meminta agar Penyuluh Perikanan yang mewilayahinya selalu
melakukan pendampingan. Baik itu teknis dalam proses produksi sampai pade
pemasarannya sehingga usaha ini berkelanjutan.
“Saya memberikan apresiasi kepada Penyuluh Perikanan yang mewilayahi desa ini,
karena telah melakukan pendampingan sejak awal. Baik itu saat identifikasi,
penyusunan proposal, penyiapan lokasi dan SDM sampai proyek ini siap
beroperasi,” katanya berterus -terang.
Sebelumnya, Ketua Pokdakan Mina Tirta Pertiwi I wayan Giri Wirawan
mengungkapkan rasa terimakasihnya karena berkat bantuan perjuangan dari Bapak
Made Urip, Dinas Perikanan dan Penyuluh Perikanan kelompoknya akhirnya bisa
menerima bantuan sarpras budidaya lele sistem bioflok senilai Rp 167.292.000.
Disebutkan Pokdakan Mina Tirta Pertiwi mengembangkan budidaya ikan mulai tahun
2017 lalu.
Saat ini kelompoknya telah mengembangkan budidaya ikan nila di kolam air deras
dan budidaya kakap putih di sawah dengan seistem minapadi kolam dalam yang
merupakan percontohan dari Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan
Perikanan (BBRBLPP) Gondol.
“Adanya bantuan paket sarpras budidaya ikan lele sistem bioflok ini, kami
berharap budidaya lele ke depan juga akan berkembang di kelompok kami,”
katanya.
Menurut Giri Wirawan, dalam paket budidaya ikan lele saistem bioflok ini,
kelompoknya menerima bantuan delapan unit kolam sistem bioflok.
Masing-masing kolam ditebari benih lele sejumlah 3.500 ekor yang ditargetkan
bisa dipanen ikan lele konsumsi sekitar 350 Kg di masing-masing unit kolam.
(gus)