“Melukis dengan cat air ini tak bisa diulang, jadi harus hati-hati,” jelas Nanang Widjaya.
Ia menambahkan banyak keunggulan dengan menggunakan cat air di antaranya mudah dibawa, peralatan praktis dan bisa berkarya dimanapun. “Nilai jual karya cat air juga menjanjikan,” ujarnya
Puluhan mahasiswa Institut Seni Indonesia ISI Denpasar tampak antusias melihat karya seniman cat air dan mendengarkan paparan dunia cat air serta prospeknya ke depan.
Ajak Happy Salma, UNIQLO Berikan Apresiasi Seniman Bali Kunjungi Toko ke-42
“Yang beredar selama ini, kan cat air tidak punya nilai secara ekonomis, tidak tahan lama, tidak bisa jadi pilihan profesi, ini yang kita bicarakan adalah mengggabungankan art dan entrepreneirshup kita bagi sedikit, seniman jaman now tidak hanya jual lukisan, penting intinya bisa membiayai idealisme kita,” Silvia Zulaika menegaskan.
Sementara itu, seniman cat air dari Yogyakarta, untuk menghadiri pameran cat air IWCS berharap mahasiswa bisa lebih banyak yang tertarik , menjadi media pilihan mereka.
“Saya berharap mereka bisa mengikuti jejak kakak kelas yang sudah lulus dari ISI Denpasar maupun ISI Yogyakarta, mereka bisa go internasional, dengan media apapun, saya berharap bisa memberikan kemudahan khususnys seni lukis cat air,” tandasnya.
Gairahkan Seni Budaya saat Pandemi, Wianta Foundation Gelar Art Camp 2021
Diharapkan, prestasi mahasiswa ISI bisa menjadi barometer yang berguna bagi mahasiswa baru yang masuk di ISI.
Dengan tampilnya karya-karya cat air baik pelukis pemula maupun yang sudah profesional, secara nasional dan internasional yang diharapkan bisa membantu mahasiswa yang masih studi di ISI.
Seni cat air ini, memerlukan banyak latihan, sering on the spot, melakukan eksperimen-eksperimen dengan warna-warna cat air. Dengan begitu, mereka tidak kaku atau canggung ketika ada di lapangan, atau merasa terganggu ketika berkarir di luar.
Libatkan 1.000 Seniman, FSBJ Kembali Hibur Masyarakat Bali
Para akademisi di ISI Denpasar diharapkan agar mendorong mahasiswa seni rupa dalam menuangkan potensi bakat dan karya mereka dengan on the spot di luar tanpa terganggu.
I Nengah Karyana dari Profesi Seni Murni, Mahasiswa ISI Denpasar ingin lebih mengenal teknik cat air, kertas
Harapannya agar lebih banyak orang yang mengapresiasi karya dan banyak orang mendalami seni lukis watercolor atau catair.
Pemprov Bali Berikan Piagam Seniman Penutur Cerita Rakyat Berprestasi
Dalam kesempatan sama, Sinta Dewi juara I Lomba Lukis Peksiminas 2020 yang juga mahasiswi ISI Denpasar mengaku mendapat pengalaman berharga bisa mengenal cat air, setelah mengunjungi pameran lukisan cat air yang digelar IWCS.
“Saya berharap, kedepannya, ada even-even yang lebih baik lagi dan mahasiswi ISI bisa dilibatkan untuk menambah wawasan,” harapnya didampingi juga Humas ISI Denpasar I Gde Eko Jaya Utama,M.M. ***