TABANAN – Belasan Aktivis Perhimpunan Mahasiwa Katolik Republik Indonesia Cabang Denpasar Sanctus Paulus menggelar tabur bunga di makam I Gusti Ngurah Rai, Jumat (18/8/2017).
Diketahui, Ngurah Rai merupakan salah satu Pahlawan Nasional yang gugur pada pertempuran 20 November 1946, pada perang Puputan Margarana saat usianya masih sangat muda 29 tahun. Pasukan yang dipimpinnya adalah Ciung Wanara.
Presidium Gerakan Kemasyarakatan PMKRI Cab. Denpasar Aristo Mulyadi Waku mengungkapkan .
perayaan kemerdekaan, bukan dengan dengan bereforia atau berpesta pora.
“Arti penting dari kita merayakan kemerdekaan adalah dengan memaknai perjuangan para pahlawan sebelumnya serta meneruskan apa yang menjadi cita-cita mereka,” tukasnya .
Generasi muda adalah harapan bangsa. Kita mesti tumbuh dalam nasionalisme agar seluruh usaha kita, selalu dikerahkan untuk kepentingan bangsa. Selain menggelar upacara bendera, tabur bunga pada makam pahlawan merupakan kegiatan sederhana tapi sangat bermakna.
“Dalam rangka merawat nasionalisme di Indonesia yang semakin memudar, hal-hal seperti ini mesti dilakukan oleh generasi muda dengan penuh penjiwaan,” jelas Ketua Presidium PMKRI Cab. Denpasar Efraim Mbomba Reda.
“Dalam sejarah, Perang Puputan Margarana merupakan salah satu pertempuran terbesar di Bali. Pertempuran itu dipimpin lansung oleh I Gusti Ngurah Rai. Beliaupun gugur pada pertempuran itu,” ungkapnya Efraim lebih lanjut terkait I Gusti Ngurah Rai.
“Bali bukan hanya soal wisata. Tetapi, tempat kita belajar nasionalisme, juga arti dari perjuangan,” tegas Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Warmadewa itu. (gek)