Masyarakat Harapkan Sistem Zonasi Bisa Kikis Kastanisasi Sekolah

25 Juni 2019, 07:59 WIB
Anggota DPRD Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Gede Widiada

Denpasar – Masyarakat mengharapkan sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) benar-benar bisa mengikis terjadinya kastanisasi sekolah.

Pemberlakuan sistem zonasi PPDB di Denpasar juga sempat membuat khawatir para orang tua. Simpangsiur informasi, misalkan bahwa untuk mencari token sebagaimana prasyarat pendaftaran, mereka harus antre sejak pagi karena ada kabar, siapa yang datang lebih awal yang akan dilayani.

“Kami mendapat banyak keluhan orang tua dengan sistem zonasi ini, karena mereka menjadi sulit untuk mendapatkan sekolah yang diidamkan,” kata anggota DPRD Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Gede Widiada dalam perbincangan baru-baru ini.

Untuk itu, pihaknya berharap, kekurangan dari sistem ini harus disuarakan untuk dilakukan perbaikan ke depannya. Sejatinya, kata Widiada, lahirnya sistem zonasi ini, bisa mencegah terjadinya kastanisasi sekolah.

Pasalnya, selama ini, masih terjadi labelisasi terhadap sekolah tertentu dikatakan favorit atau berkualias namun di sisi lain, ada sekolah yang kesulitan mendapatkan siswa, karena dianggap tidak berkualitas, kurang punya nama.

Diakuinya, tidaklah mudah membangun konstruksi tersebut, mengingat, masyarakat masih tetap berorientasi kepada sekolah favorit. Faktanya, sekolah-sekolah favorit, atau bonafid itu, cukup menghegemoni masyarakat terutama di perkotaan.

Karena itu, masalah tersebut harus disampaikan ke masyarakat. Masih berkembang di masyarakat rumor sekarang, bahwa mencari sekolah saja sulit, apalagi nanti mencari pekerjaan.

“Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, harus merespon semua rumor atau hoaks itu, bahwa sistem zonasi memang mengharuskan begitu, untuk kebijakan pemerataan pendidikan dan mencegah kastanisasi sekolah,” tegas politikus Partai NasDem ini.

Di pihak lain, Widiada meminta agar sekolah swasta juga melakukan pembenahan, sehingga kepercayaan masyarakat semakin meningkat seperti terhadap sekolah negeri.

“Saya yakin, kita akan tidak kekurangan sekolah, untuk anak didik, jika kita mau menghilangkan kastanisasi sekolah,” demikian Widiada. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini