Menjaga Demokrasi, Lawan Hoaks dan Kawal Pemilu Berintegritas

12 Februari 2024, 14:33 WIB

Firman Allah SWT dalam Qur’an surah Al Hujurat ayat 11 menegaskan kepada kita agar kita menjaga diri agar tidak mencela diri sendiri, orang lain maupun sekumpulan kaum maupun golongan lainnya. Ayat tersebut menegaskan kita agar kita segera bertobat apabila lalai dalam mengimaniNya, jika tidak kita akan termasuk ke dalam golongan orang-orang yang zalim.

Ancaman hukuman bagi penyebar berita hoaks, bak sebuah pedang yang tergantung di atas kepala mereka yang terperangkap dalam jaringan kebohongan, menunggu untuk menyapu bersih kegelapan yang mengancam fondasi keadilan.

Berdasarkan hukum positif, penebar berita hoaks dapat dijerat Pasal 28 Ayat 1 dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Pelaku penyebar berita bohong, meski hanya iseng, diancam dengan denda Rp 1 miliar. Jika tak mampu bayar, terpaksa kurungan penjara enam tahun wajib dijalani.

Jangan Lupakan Pembangunan Sishankamrata?

Jadikanlah kita para pengawal dan penjaga demokrasi, sebab sebagai warga negara yang peduli akan demokrasi dan keadilan, kita berkewajiban untuk bersama-sama jaga pemilu Indonesia dari berita hoaks dan menyesatkan sebagai tanggung jawab bersama.

Kita pun harus aktif dalam memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkannya, menggunakan sumber berita yang terpercaya, dan tidak terpengaruh oleh narasi yang bertujuan untuk memanipulasi opini publik.

Dengan mengedukasi diri dan orang lain tentang bahaya hoaks, serta mendukung lembaga-lembaga yang bertanggung jawab dalam menyediakan informasi yang akurat, kita dapat menjaga integritas dan keberlangsungan Pemilu Indonesia yang luber, jujur, adil dan berintegritas.***

Oleh: Dr. Rasminto (Akademisi UNISMA, Ketua Umum IKA FIS UNJ, Anggota Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan Provinsi Daerah Khusus Jakarta)

Berita Lainnya

Terkini