Menkominfo Ingin AMSI Jadi Bagian Penting Lawan Hoaks

1 Maret 2019, 11:52 WIB
IMG 20190301 114222
Menkominfo Rudiantara memberi sambutan dalam pembukaan Rakernas AMSI di Gedung Perpustakaan Nasional

Jakarta – Banjir Informasi kini melahirkan banyak hoaks yang menjadi pekerjaan berat bagi Kemenkominfo dalam melakukan verifikasi informasi sehingga mengajak Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menjadi bagian penting dalam melawan hoaks.

Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara mengungkapkan, lembaganya kini menghadapi tugas cukup berat dengan banyaknya informasi hoaks.

Pihaknya harus melakukan verifikasi DNA dan validasi terhadap semua informasi yang diunggah ke media digital atau sosial media. Dengan begitu, Kominfo harus juga bekerja cepat dalam memerangi hoaks atau informasi bohong.

“Dalam memerangi hoaks, kami tidak bisa bekerja sendirian, teman-teman AMSI saya yakin punya kemampuan untuk itu, saya harapkan bisa menjadi bagian penting dalam memerangi hoaks,” ujar Rudiantara dalam sambutan Pembukaan Rakernas I Asosiasi Media Siber Indonesia ( AMSI) di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Jumat (1/3/2019).

Rudiantara mengatakan, anggota AMSI yang menjadi bagian arus media utama, bisa membantu tugas bersama untuk melahirkan konten-konten positif dan melawan informasi hoaks.

Dia meyakini media-media arus utama bisa membantu membendung hoaks sering dengan peningkatan tingkat kepercayaan publik ke media arus utama termasuk media siber yang berhimpun d AMSI.

Disebut-sebut, tingkat kepercayaan publik terhadap media mainstream di Indonesia menempati rangking kedua tertinggi di dunia, di bawah Tiongkok.

Peningkatan kepercayaan atau trust masyarakat sebagai barometer itulah yang meyakini bahwa dukungan atau pelibatan media digital bisa mendukung upaya membendung hoaks terlebih menjelang momentum Pemilu atau Pilpres 2019.

“Media arus utama atau media digital saya ajak bekerja sama, bentuknya seperti apa, mari ditembug bersama,” tegasnya sembari menyebutkan situs www.stophoaks.id yang terus bekerja memerangi informasi hoaks.

Disampaikannya, sebelum Kemenkominfo memberi label informasi hoaks tentunya harus didukung oleh fakta-fakta. Dalam konteks itulah, pihaknya melibatkan media arus utama termasuk AMSI yang cukup kredibel dalam menjaga konten-konten positif dan produk pers sesuai kode etik jurnalistik. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini