Menteri Arief Sebut Sanur Model Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat

24 Agustus 2016, 22:19 WIB
Svf1
Menteri Pariwisata Arief Yahya membuka Sanur Village Festival 2016 (foto:istimewa)

DENPASAR – Menteri Pariwisata Arief Yahya mengajak daerah-daerah lain di Tanah Air yang ingin mengembangkan kepariwisataan untuk belajar ke Sanur yang dinilai berhasil mengimplentasikan pariwisata berbasis masyarakat dan berkelanjutan.

Menurut Arief, Sanur merupakan benchmark pariwisata berbasis komunitas terbaik di Indonesia.

Karenanya, Sanur dan patut dijadikan tempat belajar bagi daerah lain yang ingin membangun pariwisata berkelanjutan.

Hal itu disampaikan Arief saat memberikan sambutan dalam pembukaan Sanur Village Festival XI, Rabu (24/8/2016) malam.

Arif mengatakan, SVF merupakan salah satu benchmark disamping benchmark lain yakni Sanur dan Bali.

Dia memuji SVF sebagai salah satu festival yang konsisten dalam pelaksanaan dan mampu mengimplementasikan keinginan warga mengeksplorasi potensi yang dimiliki desa Sanur.

Selain itu, lanjut Arief Sanur adalah benchmark dari community based tourism terbaik di Indonesia.

Bahkan dalam setiap perjalanan ke berbagai p dia selalu mengimbau daerah lain untuk belajar pariwisata berbasis masyarakat dan berkelanjutan ke Sanur.

Dirinya mengapresiasi tema Tat Twam Asi yang memiliki korelasi pada implementasi kepeulian terhadap pelanggan (customer care) yakni pelayanan prima yang jantungnya adalah rasa empati.

Seremonial pembukaan festival, dibuka dengan peluncurkan informasi digital dalam gengaman tentang rute menikmati Sanur dengan bersepeda yakni Sanur Cycling Route Aps oleh iDiscovar.

Diketahui, peluncuran itu dilakukan oleh Yayasan Pembangunan Sanur sebagai penyelenggara festival.

Wali Kota Denpasar IB Rai Dharma Wijaya Mantra dalam sambutan pembukaan lebih awal memberikan pujian SVFmerupakan festival komunitas pertama di Bali.

Kata Rai Mantra, Sanur yang penuh semangat membangun pariwisata berbasis kemasyarakatan melalui SVF membuktikan adanya komitmen dan kosistensi secara berkelanjutan mempromosikan pariwisata.

Sedangkan, Hermawan Kertajaya, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM juga melontarkan apresiasi adanya kemajuan pariwisata dan UKM yang telah dilaksanakan oleh Sanur.

Semua UKM yang terlibat dalam festival ini berangkat dari bawah dan mereka bersatu padu membangun pariwisata.

“Jika pariwisata maju, tentu akan beriringan dengan kemajuan sektor UKM yang ada,” kata pakar marketing itu..

Sedangkan Ketua Umum anur Village Festival IB Gde Sidharta Putra mengatakan melalui tema Tat Twam Asi ikut membiasakan tentang pentingnya menciptakan ruang harmoni bagi kehidupan di tengah maraknya berbagai macam konflik yang mendera bangsa ini.

“Bersandar pada Tri Hita Karana, diharapkan sebuah laku yang mengedepankan aku adalah engkau dan engkau adalah aku dapat dijalankan ke berbagai aspek kehidupan termasuk juga pada alam dan lingkungan hidup,” kata Gus De sapaannya.

Dalam SVF tahun ini program yang digelar hampir serupa dengan tahun sebelumnya, namun ada beberapa program baru yang menjadi rujukan semakin penuh warna SVF.

Program baru tersebut diantaranya Bali Triathlon, Tennis Tournamen, Futsal Tournamen, Pameran Nasional Seni Lukis Cat Air Indonesia, saresehan foto, kontes burung berkicau.

Sementara itu, program yang kembali digelar seperti kompetisi balap jukung, food bazaar, malam seni dan budaya, pawai budaya, dialog budaya, kompetisi olah raga air, festival layang-layang, fashion show, body painting,on the spot painting.

Selain itu, jelajah Sanur dengan berseda, pameran dan kontes fotografi, culinary challenge, aksi lingkungan hidup di antaranya penanaman terumbu karang.

Menteri Arief membuka festival bersama Staf Khusus Menteri Kopwerasi dan UKM Hermawan Kertajaya, Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra dan Ketua Umum SVF IB Gde Sidharta Putra dengan membunyikan bedug dan rebana. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini