Menteri ESDM Himbau Warga Luar Zona Bahaya Gunung Agung Segera Pulang

6 Juli 2018, 00:30 WIB
Menteri ESDM Ignasius Jonan saat bertemu jajaran pemerintahan dan aparatur di Karangasem

KARANGASEM– Mentri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM ) Ignasius Jonan menghimbau pengungsi yang rumahnya berada di luar zona bahaya Gunung Agung di Kabupaten Karangasem agar segera pulang.

Mereka yang berasal dari luar radius zona bahaya yang telah ditetapkan yaitu 4 kilometer dari Gunung Agung, telah dihimbau pulang ke rumah masing – masing.

“Kita himbau masyrakat yang berada diluar radius 4 kilometer agar kembali kerumahnya masing – masing,” kata Jonan di Pos Pemantauan Rendang usai bertemu petugas Pos Pantau terkait aktivitas Gunung Agung Kamis 5 Juli 2018.

Ia mengungkapkan, himbauan disampaikan bukan tanpa pertimbangan. Berdasar laporan badan geologi, memang potensi erupsi akan terus terjadi, entah sampai kapan pihaknya juga tidak mampu memprediksi.

Namun dari analisa yang ada, secara deformasi masih sangat kecil sehingga tidak terjadi letusan hingga diluar radius yang telah ditetapkan.

Kata Jonan, meskipun Minggu lalu sempat terjadi letusan stromboline yang melontarkan lava pijar namun erupsi itu tidak sampai membuat aliran awan panas.

Kemudian, jika dilihat dari photo satelit lava yang keluar saat ini bersifat sangat cair kondisi tersebut tidak lah terlalu berbahaya namun yang sangat berbahaya itu jika lavanya kental.

“Berdasarkan analisa itu serta data pemantauan sehingga diputuskan zona berbahaya tetap berada di radius 4 kilometer,” sebutnya.

Terkait kondisi psikologis pengungsi di luar radius 4 kilometer, jika dipulangkan, Jonan menegaskan hal itu lebih karena pemahaman warga yang masih mengkhawatirkan bahaya erupsi.

Pihaknya sudah berdiskusi bersama Bupati, Kapolres, Dandim serta yang terlibat dalam penanganan bencana ini untuk melaksanakan sosialisasi yang melibatkan tim vulkanologi.

Sosialisasi dilakukan guna memberikan pemahaman kepada masyrakat terkait potensi acaman yang terjadi. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini