Kabarnusa.com – Yayasan Sumber Pendidikan Mental Agama Allah (SPMAA) Bali menggelar syukuran peresmian Madrasah Ibtidaiyah (MI) Rare Muchtary di Gedung NU, Denpasar, Minggu (26/4/2014).
Acara Syukuran Peresmian MI yang mengusung thema “Menanamkan Jiwa Patriot dan Kasih Sesama Demi Bangsa, Agama dan Negara Sejak Pendidikan Dasar” ini, diisi dengan aneka hiburan yang dipersembahkan anak-anak MI Rare Muchtary.
Menariknya, dalam acara hiburan tersebut tidak hanya menampilkan suasana Islam, namun juga Hindu. Bahkan dalam acara doa, selain disampaikan dalam nuansa Islam, juga diwarnai dengan nuansa Hindu dan Katolik.
“Murid-murid MI Rare Muchtary selain beragama Islam, ada juga yang beragama Hindu, Katolik dan Kristen. Sekolah di MI Rare Muchtary tidak dibatasi sekat Suku, Agama, Ras dan Antargolongan,” ujar Gus Glory Islamic, Ketua Yayasan SPMAA Bali.
Menurut Gus Glory, MI Rare Muchtary yang berada di Banjar Buagan, Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat ini, meski sekolah bernuansa Islam, namun tidak tertutup bagi murid lainnya yang beragama non Islam.
Demikian asal sukunya, ada yang Jawa, Madura, Bali, China dan suku lainnya. “Kami ingin mengajarkan nilai-nilai toleransi bermasyarakat sejak dini di MI Rare Muchtary,” terangnya.
Terkait hal itu, sebelum acara puncak syukuran peresmian, anak-anak MI Rare Muchtary saat peringatan hari Bumi, Rabu (22/4/2015) juga telah membagikan tempat sampah karya murid MI Rare Muchtary kepada warga sekitar lokasi MI Rare Muchtary.
Tempat sampah yang dibuat dari kaleng wadah cat tembok tersebut, dilukis oleh anak-anak Rare Muchtary, selanjutnya dibagikan ke warga sekitar.
“Selain mengajarkan toleransi sejak dini, kami juga mengajarkan sikap untuk memberi dan mencintai lingkungan yang dimulai dari pengelolaan sampah di rumah,” ujarnya. (gus)