Naikkan Harga BBM, Jokowi-JK Dituding Boneka AS

29 Maret 2015, 14:20 WIB

Kabarnusa.com – Pemerintahan duet Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dituding tak ubahnya boneka Amerika Serikat menyusul kebijakan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dinilai hanya menyengasarakan rakyat.

Pemerintahan Jokowi, hanya mementingkan kebijakan titipan negara Asing yang memonopoli penguasaan perdagangan minyak dunia yaitu Amerika Serikat.

“Pemerintahan Jokowi-JK adalah pemerintahan boneka negara AS,” tegas Humas Aliansi Rakyat Tolak Kenaikan Harga BBM Retno Dewi dalam keterangan tertulisnya diterima Kabarnusa di Denpasar Minggu (29/3/2015).   

Menurut Retno, sSaat ini kekayaan alam Indonesia atas sumber Energi masih dikuasai oleh Asing.

Dia menyebut, pemerintahan Jokowi-JK telah membuat kebijakan yang mengikuti alur keinginan International.

Bersama elemen masyararakt lannya yang bergabung dalam Aliansi Rakyat Bali Tolak Kenaikan BBM mendesak Presiden Joko Widodo mencabut Surat Keputusan Menteri ESDM No.2486/K/12/MEN/2015 tentang Kenaikan Harga BBM dan membatalkan kenaikan harga BBM secepatnya.

Mereka menggelar demonstrasi menentang kebijakan yang hanya akan merugikan mayoritas masyarakat.

Menurut mereka, kebijakan itu memperjelas orientasi politik pemerintahan Jokowi-JK yang terus menabur ilusi kesejahteraan rakyat yang dibangun.

“Kebijakan nonpopulis ini bukti wajah asli siapa pemerintahan saat ini, yang tidak bisa mengambil kebijakan tanpa melukai hati rakyat dan menyengsarakan kehidupan yang semakin sulit ini”  tukas korlap Ni Wayan Sita Metri.

Kenaikan harga BBM dalihnya kenaikan harga minyak mentah dunia yang mencapai 59,19 dollar AS per barrel dinilai tak beralasan.

Hal itu mengukuhkan sampai ditangan kepemimpinan Jokowi-JK Negeri Indonesia belum bisa berdaulat atas sumber energi sendiri.

Mereka menilai, harga minyak di Indonesia masih bergantung dan mengikuti harga di pasar dunia.

Diketahui, pemerintahan Jokowi-JK menaikan harga BBM per 28/3/2015, BBM jenis Premium dan jenis minyak Solar subsidi naik masing-masing Rp 500. Hal ini ditegaskan dengan dikeluarkannya keputusan Menteri ESDM No 2486/K/12/MEN/2015.

Kenaikan harga elpiji 3kg juga sudah disampaikan akan naik menjadi Rp 45.000,- Pelaksana Tugas Dirjen Migas.

Kata Sita Metri, Kenaikan Harga BBM tentu saja akan menimbulkan dampak adanya kenaikan harga-harga kebutuhan pokok yang hari ini sangat dirasakan oleh mayoritas rakyat Indonesia. (gek)

Berita Lainnya

Terkini