Jakarta – Perhelatan National Prayers Breakfast (NPB) Washington yang diketahui sudah 70 tahun menjembatani perdamaian dunia mengundang Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko yang dinilai figur berpengaruh di Indonesia.
Pada pertemuan singkat Steve Savelich, salah satu perwakilan NPB Washington di Gedung Bina Graha, Jakarta, Kamis (8/12) itu, Moeldoko menyampaikan respon positif terhadap undangan ini.
Mantan Pangdam IV/Diponegoro itu mengapresiasi upaya NPB dalam menjembatani perdamaian dunia yang konstan dilakukan hampir selama 70 tahun lamanya.
“NPB adalah sekumpulan orang-orang yang menjahit negara-negara di dunia menjadi satu kesatuan dalam kerangka persahabatan,” ungkapnya.
Ini adalah suatu yang sangat besar dan mulia. Tentunya saya merespon undangan ini dengan positif dan saya upayakan untuk hadir,” kata Purnawirawan Panglima TNI tersebut.
Dalam kiprahnya sebagai pimpinan tertinggi Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko memang telah menghasilkan beberapa terobosan kebijakan di isu-isu strategis dan upaya debottlenecking hambatan-hambatan program prioritas nasional.
Beberapa prestasi kepemimpinan Moeldoko diantaranya adalah pengawalan dan percepatan program pemberdayaan untuk reforma agraria, pengawalan pengesahan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS).
Kemudian turut menginisiasi dan mengawal program transformasi menuju energi baru terbarukan melalui penggunaan kendaraan listrik, serta mendukung penuh pengembangan ekosistem alternatif pangan sorgum dalam mengantisipasi krisis pangan masa depan.
Moeldoko menyampaikan respon positif terhadap undangan ini dan mengapresiasi upaya NPB dalam menjembatani perdamaian dunia yang konstan dilakukan hampir selama 70 tahun.
Diundangnya Moeldoko ke Washington menjadi salah satu figur penting dunia yang diundang untuk menghadiri perhelatan tahunan bergengsi National Prayers Breakfast di Washington, D.C., Amerika Serikat, pada Februari 2023.
National Prayers Breakfast (NPB) sendiri adalah forum kalangan petinggi yang sudah ada sejak tahun 1953 yakni sejak jaman pemerintahan Presiden AS Dwight Eisenhower.
Para pemimpin politik, petinggi angkatan militer dan para eksekutif bisnis dari seluruh dunia setiap tahun berkumpul dalam forum persahabatan yang dibalut dalam jamuan makan pagi di Hotel Hilton, Washington, D.C.
Tidak hanya anggota Kongres, anggota Kabinet, dan korps diplomatik AS, semua Presiden AS juga selalu hadir dalam perhelatan NPB tiap tahunnya.
Bahkan nama-nama besar dunia seperti Dalai Lama, Nelson Mandela, Raja Abdullah dari Yordania dan Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla juga tercatat pernah menghadiri jamuan makan pagi tersebut.
“Kami datang ke Indonesia untuk mengundang Kepala Staf Kepresidenan untuk hadir dalam perhelatan NPB Februari tahun depan di Washington.
Dijelaskan, ajang Ini bukan pertemuan ekonomi, bukan pertemuan politik, bukan pertemuan keagamaan.
“Ini adalah pertemuan persahabatan antar seluruh pemimpin dunia yang bersama-sama menyelesaikan permasalahan besar,” kata Steve Savelich .***