Ogoh-Ogoh Mini Semarakkan Nyepi di Bali

30 Maret 2014, 20:36 WIB
Ogoh-ogoh mini semarkkan Nyepi di Bali (Foto:KabarNusa)

KabarNusa.com, Denpasar – Datangnya hari raya Nyepi menjadi berkah tersendiri bagi perajin ogoh-ogoh berukuran kecil atau mini karena disukai anak-anak.
 

Patung raksasa atau Ogoh-ogoh sebagai simbol kejahatan yang dilambangkan dengan perwujudan buta kala biasanya dibuat para pemuda banjar. Selain ukurannya besar atau jumbo, ogoh-ogoh biasanya dibawa oleh orang dewasa saat arak-arakan.

Lantaran yang menyukai karya kreasi ogoh-ogoh tidak hanya orang dewasa, anak-anakpun tertarik melihat bahkan membawa mengaraknya saat malam menjelang Nyepi, sehingga kemudian banyak dijual untuk masyarakat umum.

Tak heran Ogoh-ogoh menjadi idola anak-anak. Mereka tak ketinggalan berburu ogoh-ogoh untuk diusung ramai-ramai dalam menyemarakkan Nyepi di Bali.

I Gusti Ngurah Putra Pamungkas (25) seorang perajin mengaku, sebenarnya kehadiran ogoh-ogoh mini itu lebih bertujuan menyemarakkan Nyepi.

Pada malam pangrupukan atau malam menjelang Nyepi, ogoh-ogoh itu diarak keliling desa kemudian dibakar sekaligus menandai dimulainya tapa berata penyepian.

“Anak-anak ingin juga menyemarakkan Nyepi, sehingga kami bikin ogoh-ogoh mini agar mereka bisa juga menyemarakkan Nyepi,” aku Putra kepada wartawan di Jalan Raya Sempidi, Mengwi, Badung Minggu (30/3/2014).

Karenanya, ia membuat ogoh-ogoh mini dijual dengan sasaran anak-anak. Bentuk dan ukurannya berbeda-beda satu sama lain, namun temanya tetap mengacu Nyepi yakni buta kala.

Anak-anak juga bisa membawa ogoh-ogoh mini yang dihiasai warna-warna cukup mencolok seperti merah, kuning hijau. 

Untuk pembuatannya, tidak serumit membikin ogoh-ogoh jumbo. Material yang dipakai juga hampir sama seperti gabus, kayu, kain, lem dan parasok (bahan untuk membuat seperti rambut)

Kata Putra, harga ogoh-ogoh mini dibandrol antara Rp100 hingga Rp500 ribu per buah .

Dia mengaku dalam sehari, mampu menjual sekira 25 buah yang sebagian besar pembelinya adalah anak-anak.

Putra adalah satu dari sekian banyak yang mengais rejeki dari barang yang terkesan cukup menyeramkan itu. Ogoh-ogoh tak lagi mengesankan seram, menakutkan dan hanya bisa diangkat beramai-ramai.

Lewat kerajinan ogoh-ogoh mini itu, sambung dia, sebagian dipakai untuk hiasan di rumah, sebagian lagi akan diarak pada malam pangrupukan yang serentak digelar malam ini di Pulau Seribu Pura. (gek)

Berita Lainnya

Terkini