Paket SMS Siap Gratiskan Pendidikan 12 Tahun di Karangasem

14 November 2015, 02:00 WIB

sms%2Bdi%2Bori

Kabarnusa.com – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Karangasem Wayan Sudirta dan Made Sumiati (SMS) menyampaikan program bidang pendidikan dengan siap menggratiskan pendidikan SPP selama 12 tahun sejak bangku SD hingga SMA.

Komiten itu disampaikan paket SMS, saat paparan di Kantor Ombudsman Perwakilan Provinsi Bali, Jumat (13/11/2015).

Calon Bupati Gusti Ayu Mas Sumatri, kandidat bupati nomor 2, tidak bisa hadir karena ada kegiatan lain, sehingga menugaskan calon wakilnya,  Wayan Artha Dipa.

Di antara program pasangan yang jadi topik hangat diantara 3 pasang kandidat tersebut adalah program pendidikan gratis.

Pasangan yang diusung PDIP itu menyampaikan komitmen pelayanan publik dalam pertemuan yang dipimpin Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab. 

Sudirta-Sumiati memaparkan, program gratis SPP sampai SLTA/SMK atau gratis 12 tahun. Hal itu berbeda dengan dua kandidat lainnya mencanangkan gratis 9 tahun.

Dalam kesempatan itu, Cawabup Wayan Artha Dipa yang mantan Kepala Bappeda Karangasem menyatakan, masih banyak kendala di Karangasem dalam melaksanakan pendidikan gratis sampai SMP.

“Apalagi, kalau sampai gratis tingkat SMK dan SLTA. Karena itu, kami tetap pada wajib belajar 9 tahun,” tegas dia.

Berbeda dengan Cabup Sudirta yang justru melihat harus ada optimisme dalam memberikan pendidikan gratis sampai SMK dan SLTA. Pasalnya, jawaban dari semua soal, adalah pendidikan, setidaknya setingkat SLTA atau SMK.

Menurut Sudirta, pendikan mengatasi kebodohan, mengatasi rasa takut, kemalasan, wawasan yang rendah, dan lain-lain. Dulu, orangtua saya memaksa saya dan saudara yang lain agar bersekolah tinggi ke Jawa.

“Padahal, ayah saya petani, seorang kepala dusun dan kelihan dadia, dengan jumlah anak 24 orang. Kalau beliau berpikir beaya, tidak akan memaksa anak-anaknya sekolah sampai ke Jawa,” tuturnya..

Lantaran memiliki kesadaran akan  pentingnya pendidikan, sehingga anak-anaknya dipaksa sekolah ke Jawa.

“Tidak boleh pulang, kecuali kalau sudah kelaparan dan tidak mampu bertahan,” selorohya..

Akhirnya, dua puluh tahun kemudian, terbukti bahwa keluarga Sudirta bisa berubah.

“Kalau saya dan saudara-saudara hanya tamat S-1, cucu dari ayah dan ibu saya  sudah ada yang  dokter spesialis, cucu yang sekolah diluar negeri,’’ kata Sudirta dengan yakin.

Pihaknya optimis jika orangtua dan anak malas untuk sekolah SLTA atau SMK, mereka harus  diberi motivasi, bahwa pendidikan itu penting.

Para orang tua mesti diberi motivasi menyekolahkan anaknya minimal sampai SLTA dan SMK. Lewat dukungan APBD Rp 1,4 Triliun maka  Karangasem bisa menggratiskan seluruh anak di SMK/SLTA, sebab biaya yang dibutuhkan sekira Rp 16 miliar.

Pogram seperti itu, sudah dibuktikan di Kabupaten Jembrana, dan bisa dilaksanakan.

Usai debat, tiga kandidat menandatangani pernyataan Fakta Integritas, bahwa bila terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Karangasem, mereka akan memberikan pelayanan publik yang baik untuk masyarakat.

Yang menjadi poin komitmen itu pula untuk siap kooperatif dengan Ombudsman guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.(rhm)

Artikel Lainnya

Terkini