Panca Wali Krama Pura Besakih, Gubernur Koster: Demi Menjaga Kearifan Lokal

2 Maret 2019, 20:30 WIB
Gubernur Bali I Wayan Koster saat mengikuti prosesi Puncak Wali Krama di Pura Besakih

Karangasem – Puncak Wali Krama yang digelar setiap 10 tahun sekali di Pura Besakih Kabupaten Karangasem bertujuan untuk menjaga kearifan lokal untuk keharmonisan alam.

Hal itu disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster, usai mengikuti rangkaian upacara nedunang Ida Bhatara serangkaian Karya Panca Wali Krama di Pura Besakih, Karangasem, Jumat (1/3/2019).

Turut mendampingi, Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) dan para beberapa bupati/wakil bupati, Bendesa Agung MUDP dan Kepala OPD di lingkup Provinsi Bali.

Koster menyampaikan harapan, agar semua umat Hindu baik di Bali maupun di luar Bali dapat terlibat dalam pelaksanaan karya yang dilaksanakan 10 tahun sekali ini.

“Supaya semua umat Hindu di seluruh Bali bahkan diluar Bali agar ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan acara Panca Wali Krama yang dilaksanakan di Pura Besakih.

“Ini untuk menjaga alam Bali ini beserta isinya betul-betul seimbang dan harmonis sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kertih,” kata Gubernur asal Buleleng ini.

Pihaknya menghimbau, para pemedek nantinya untuk mentaati peraturan tidak menggunakan plastik sekali pakai untuk menjaga kebersihan sekaligus menyelamatkan lingkungan.

“Sesuai Peraturan Gubernur Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai harus diikuti dengan tertib dan disiplin oleh seluruh krama Bali termasuk pemedek dan tidak menggunakan bahan dari plastik untuk kepentingan sarana persembahyangan,” ujar Ketua DPD PDIP Provinsi Bali ini. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini