Pandemi Covid-19 Mengajarkan Masyarakat Agar Hidup Lebih Sehat

23 Desember 2020, 09:58 WIB

Pande Putu Maya Arsanti, pengacara yang seorang pengusaha pariwisata di
Bali/Kabarnusa

Denpasar – Tidak terasa pandemi Covid-19 sudah berlangsung sekitar 10
bulan lebih berdampak terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat semua sektor
di Tanah Air.

Meski begitu, dibalik bencana wabah nasional itu, ada sisi positif yang bisa
dipetik, bagaimana pandemi ini telah mengajarkan masyarakat agar bisa
menjalani hidup lebih sehat.

Semua lapisan masyarakat merasakan dampak pandemi Covid-19, mulai buruh,
petani, pelaku bisnis, pemerintah dan swasta lainnya termasuk di Pulau Bali
sebagai destinasi pariwisata dunia.

Pande Putu Maya Arsanti pengacara yang seorang pengusaha pariwisata di Bali
mengakui, dalam situasi serba sulit saat pandemi ini, maka peran masyarakat
menjadi penting dalam upaya memutus penyebaran virus corona atau Covid-19.

Karenan itulah menurutnya, masyarakat harus mendukung mematuhi apa yang telah
digariskan pemerintah untuk mencegah penyebaran dan munculnya klaster-klaster
baru Covid-19, dengan menerapkan protokol kesehatan atau Prokes.

“Saya pribadi sangat dukung kebijakan pemerintah, kita memang harus
menjalankan semua prokses kita harus disiplin demi kesehatan kita semua,” ucap
Maya ditemui baru-baru ini.

Tidak hanya di lingkungan tempat tinggalnya, Maya mengaku juga telah
menerapkan prokes di tempat kerjanya yang kerap berinteraksi dengan banyak
orang.

“Sebenarnya Covid-19 ini, telah mengajarkan kita agar hidup lebih sehat, kita
menjadi rajin cuci tangan, jaga jarak dan seterusnya,” tutur Maya, Ketua DPD
Garda Jokowi Provinsi Bali ini.

Menurutnya, seseorang sampai bisa terpapar Covid-19 itu, karena serangan virus
yang banyak dimana itu dihasilkan dari jutaan orang yang sudah positif
terkonfirmasi positif. Karena itu, harus menghindari kerumumnan atau social
distancing.

Selain itu, masyarakat harus tetap menjaga kesehatan di setiap tempat dan
dalam kondisi apapun. Menjalani gaya hidup sehat, tidak begadang, asupan
makanan dan minuman yang cukup dan menjaga jarak dari kerumunan.

Dia mengaku telah menerapkan prokes, atau selalu ingat 3M yakni memakai
masker, mencuci tangan dengan air bersih atau hand sanitizer serta menjaga
jarak dari orang lain atau kerumunan orang.

“Saya selalu ingatkan teman-teman di kantor agar selalu cuci tangan, jika ada
yang batuk-batuk disarankan tidak bekerja,” sambungnya.

Demikian juga, jika ada yang mengalami gejala batuk atau demam tinggi atau
terpapar saat pandemi ini, agar memeriksakan kesehatannya atau bisa melakukan
rapid test maupun tes swab atau usap.

“Saya juga minta pegawai yang sakit batuk-batuk, agar cuci tangan mengganti
masker atau kalau kondisinya tidak fit, mending pulang istirahat di rumah,”
imbuhnya.

Semua hal yang dilakukannya itu, tak lain untuk membantu pemerintah dalam
deteksi dini pencegahan penyebaran Covid-19. Bahkan, dirinya secara pribadi,
selalu siap sedia membawa masker cadangan dalam tas. Intinya, menghindari
menyentuh areal mata dan hidung.

Kesadaran pentingnya menerapkan prokes juga disampaikan pengusaha kuliner yang
akrab disapa Opa Gaul. “Saya selalu berikan pemahaman dan mengajak pengunjung
kafe, mari patuhi prokes yang ditetapkan pemerintah agar bisa terhindar dari
Covid-19,”tuturnya ditemui terpisah.

Dirinya mengajak masyarakat di Tanah Air khususnya di Bali, dengan mematuhi
prokes saat beraktivitas maka diyakini bisa memutus mata rantai penyebaran
Covid-19.

Dengan menjaga gaya hidup sehat selalu memaki masker dan rajin cuci tangan
serta menjaga jarak maka bisa menghindarkan diri dari Covid-19.

“Mudah-mudahan dengan disiplin prokes, tahun 2021 wisatawan bisa kembali
datang ke Bali, sehingga roda ekonomi masyarakat bisa kembali bergarak,”
harapnya. (Rohmat)

Berita Lainnya

Terkini