![]() |
Panen udang vaname di tambak milik warga di Desa Karang Wangi, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat/kkp |
Cianjur -Pemerintah terus mendorong produksi perikanan seperti budidaya ikan air tawar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ikan meskipun kini dalam situasi pandemi virus corona Covid-19.
Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Edhy Prabowo menegaskan itu saat melakukan panen udang vaname di tambak milik warga di Desa Karang Wangi, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu 28 Maret 2020
Menteri Edhy sekaligus ingin mengetahui kendala petambak di tengah pandemi Covid-19. Dia menjelaskan, produksi perikanan Tanah Air harus terus berjalan meski Covid-19 sedang mawabah.
Produksi tidak bisa berhenti karena bagaimanapun kondisinya, masyarakat tetap butuh sumber pangan. Apalagi makanan bergizi tinggi saat ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan imunitas.
“Saya harus memastikan produksi terus berjalan. Karena bagaimana pun kondisinya, masyarakat tetap butuh makan,” terang Edhy Sabtu (28/3/2020).
Kata dia, kondisi sekarang memang terlihat berat. Para petugas medis berjibaku di depan, TNI-Polri, gugus tugas, kepala daerah, juga bekerja. KKP harus berperan, ikut bahu membahu karena masyarakat pasti butuh makan.
Edhy mendengar kendala pembudidaya sejak virus corona mewabah. Sehingga pihaknya bisa mengambil langkah-langkah agar pembudidaya tidak merugi.
Langkah KKP sejauh ini menyiapkan cold storage di berbagai tempat. Cold storage ini dapat dipakai untuk menyimpan produk perikanan bila sewaktu-waktu harga menurun drastis.
Di samping itu, berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait kebijakan dan intervensi ekonomi untuk membantu nelayan, pembudidaya maupun pelaku usaha perikanan.
“Kami sedang mendata berapa cold storage yang masih kosong, yang bisa dioptimalkan. Siapa tahu nanti ada investasi maupun intervensi fiskal dari negara untuk membeli misalnya, kita sudah siap,” terangnya.
Dia ingin mengantisipasi spekulan yang ingin mencari keuntungan di tengah situasi sulit. Jangan sampai spekulan ikut main, makanya negara harus tampil duluan sebelum spekulan ada.
Panen udang vaname di Cidaun jumlahnya mencapai 70 ton dari 15 kolam yang ada. Udang yang dipanen termasuk premium karena ukurannya cukup besar, dengan komposisi 20-25 ekor per kilogram. Pasar udang vaname dari Ciduan ini adalah pabrik pengolahan perikanan di Indonesia.
Dudi Setiadi, pemilik tambak menyatakan saat pasar betul-betul vakum, pemerintah harus turun tangan memberi insentif dan semangat untuk kami tetap berbudiya.
Covid-19 diakui sangat berpengaruh pada harga udang vaname. Untuk udang vaname size 50 harganya kini Rp60 ribuan per kilogram dari yang sebelumnya Rp67 ribu sampai Rp70 ribu.
“Kami butuh jaminan pasar, kedua supaya harga row material ditekan paling tidak tetap jangan sampai naik. Untuk itu pemerintah harus hadir,” harap Dudi. (riz)