Pantai Pangkung Tibah Resmi Destinasi Wisata Baru, Festival Perdana Promosikan Potensi Daerah

Tabanan -Pantai Pangkung Tibah kini resmi menjadi destinasi pariwisata baru di Kabupaten Tabanan. Hal ini ditandai dengan dibukanya Pangkung Tibah Beach Festival 2025 oleh Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga, pada Sabtu (16/8). Festival perdana ini digelar di Pantai Pangkung Tibah, Kediri, dan bertujuan untuk mempromosikan potensi besar kawasan pantai ini sebagai daya tarik wisata utama.

Festival yang berlangsung selama dua hari, dari 16 hingga 17 Agustus, ini diramaikan dengan berbagai kegiatan menarik, termasuk Fun Run 5K yang diikuti oleh banyak peserta, lomba kuliner tradisional nguling babi, festival band, dan pertunjukan musik lokal.

Seluruh rangkaian acara tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga wadah bagi generasi muda untuk mengekspresikan kreativitas dan bakat mereka.

Mendorong Pariwisata dan Ekonomi Lewat Festival Tahunan

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Dirga menegaskan bahwa festival ini adalah bukti nyata komitmen pemerintah daerah untuk menggali dan mengembangkan potensi pariwisata Tabanan.

“Pantai Pangkung Tibah dianugerahi keindahan alam yang memukau dan kekayaan budaya yang menjadi daya tarik bagi wisatawan,” ujar Dirga. “Event-event seperti ini sangat layak untuk terus diperjuangkan dan didukung.”

Dirga berharap festival ini bisa menjadi agenda tahunan yang semakin kreatif dan inovatif, tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media edukasi dan promosi. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara para pelaku pariwisata, seniman, UMKM, dan masyarakat untuk memajukan daerah.

“Saya berharap festival ini bisa memperkenalkan Tabanan sebagai destinasi wisata yang tidak kalah menarik dibanding daerah lain. Potensi pantai ini bisa menjadi penggerak ekonomi, menciptakan peluang usaha, dan menjadi panggung pelestarian seni dan budaya kita,” tambahnya.

Menurut Ketua Panitia, I Wayan Suka Wibawa, festival ini diselenggarakan oleh Badan Pengelola Kawasan Pantai Pangkung Tibah bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat setempat, termasuk Truna Widya Santika dan Banjar Adat, dengan dukungan penuh dari pemerintah desa.***