![]() |
(dok.kabarnusa) |
JEMBRANA– Kalangan dewan akan mengevaluasi kepantiaan pPeringatan HUT Kota Negara yang ke 121 dan HUT RI yang bertajuk Jembrana festival (Jfes) menyusul tarian semi bugil yang menghebohkan masyarakat di Bumi Mekepung.
Pelaksanaan Jfes kali, menuai polemik dan insiden yang menuai protes dari masyarakat luas.
“Kami akan evaluasi pelaksanaan Jfes tahun ini. Evaluasi meliputi seluruh belanja SKPD termasuk belanja hari-hari besar,” terang Ketua DPRD Jembrana Ketut Sugiasa, Rabu (24/8/2016).
Menyoal tarian erotis dalam kegiatan Jembrana Modification di Gedung Kesenian Bung Karno, Jembrana, dewan berharap, ini dijadikan pelajaran berharga sehingga ke depannya tidak kecolongan lagi dan pengawasan lebih diperketat.
Demikian juga program-program sejak awal dewan sudah menekankan agar lebih mengutamakan kearifan lokal
.
Ditegaskan Sugiasa, masyarakat atau pemerintah, agar hati-hati menyikapi permasalahan tersebut.
“Kita harus hati-hati menyikapi. Apakah disengaja ataukah ada motif lain,” tandasnya.
Menurut penjelasan bidang budaya dan pariwisata itu masuk setelah semua sudah final apa saja yang dipentaskan.
Panitia harusnya tidak boleh memasukkan acara yang tidak pernah direncanakan apalagi diputuskan dalam rapat.
“Tidak ada alasan bahwa orang itu mau sumbang atau sekedar ikut meramaikan tanpa melalui seleksi dari panitia,” imbuhnya.(dar)