Paskarusuh, Warga Aceh Singkil Diminta Tahan Diri

14 Oktober 2015, 09:21 WIB
ilustrasi (foto:net)

Kabarnusa.com – Agar kedamaian kembal tercipta pemerintah Kabupaten Aceh Singkil mengimbau warga antar pemeluk agama bisa menahan diri dan tidak terpancing provokasi pihak tertentu,

Wakil Bupati Aceh Singkil Dulmursid menyatakan keprihatiannya atas insiden yang menewaskan satu orang warga dan melukai sejumlah warga lainnya, Selasa (13/10/2015).

“Tolonglah sama-sama menahan diri agar tidak menimbulkan suasana yang merugikan daerah sendiri,”  pinta Dulmursid dilansir acehkita.com (media sindikasi kabarnusa.com)

Bentrok antarwarga terjadi saat sekelompok orang hendak membongkar rumah ibadah di Desa Dangguran, Kecamatan Simpang Kanan, Selasa pagi.

Sebelumnya, sebuah rumah ibadah dibakar di Desa Sukamakmur, Kecamatan Gunung Meriah. Rumah ibadah yang dibakar dan hendak dibongkar ini disebut-sebut tidak memiliki izin.

Massa menuntut agar sejumlah rumah ibadah yang tidak memiliki izin dibongkar. Sejak Senin malam, sekelompok massa turun ke jalan untuk menyuarakan penutupan ini.

Sebenarnya, pemerintah, aparat keamanan, dan tokoh masyarakat bersepakat untuk menutup operasional rumah ibadah umat Nasrani yang tidak mengantongi izin.  Hanua saja, penutupan itu akan dilakukan pekan depan.

Rupanya  kelompok massa tidak setuju penutupan pada pekan depan. Mereka memberikan tenggat hingga 13 Oktober. Tidak dibongkar, massa mengancam akan melakukannya sendiri.
Kata Dulmursid , Pemkab Aceh Singkil mencari solusi terhadap permasalahan ini.

Kericuhan itu menyebabkan seorang warga meninggal dan empat lainnya –termasuk satu anggota TNI– luka-luka. Sedangkan satu rumah ibadah dibakar.

Dulmursid meminta tokoh agama untuk menenangkan masyarakat agar tidak termakan provokasi kelompok yang tidak bertanggungjawab, sehingga bentrokan tidak meluas.
“Ciptakan kembali suasana yang kondusif,” katanya berharap.

Setelah bentrokan itu, bupati dan wakil bupati turun ke lapangan menenangkan masyarakat dan berdialog dengan tokoh lintas agama.

Polisi masih bersiaga dan berjaga-jaga di perkampungan, mencegah bentrok susulan. (ari )

Berita Lainnya

Terkini