PDIP Dorong Perbanyak Posko Kesehatan Pengungsi Gunung Agung

4 Desember 2017, 07:07 WIB
bencana
Kepala Baguna DPP PDIP Sadarestuwati saat mengunjungi posko pengungsi di Rendang Karangasem

KARANGASEM – PDI Perjuangan mendorong keberadaan posko kesehatan diperbanyak untuk melayani pengungsi pengungsi akibat letusan Gunung Agung di Karangasem, Bali, yang kini mencapai 43 ribu jiwa.

Sejak awal meletus, proses evakuasi terus dilakukan tim gabungan dari berbagai elemen, diantaranya Badan Sar Nasional (Basarnas) BPBD Bali, PMI, serta berbagai relawan.

Demikian juga, Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPP PDI Perjuangan. Pasca Gunung Agung menunjukkan aktivitasnya beberapa bulan lalu, tim Baguna DPP PDI Perjuangan menerjunkan tim dan membangun posko bencana di beberapa titik pengungsian.

“Sampai saat ini jumlah pengungsi yang tercatat sebanyak 43 ribu jiwa. Alhamdulillah untuk evakuasi tidak ada kendala yang berarti,” kata Kepala Baguna DPP PDI Perjuangan Sadarestuwati, dalam teleconference dari jarak 12 kilometer dari titik Gunung Agung akhir pekan lalu.

Anggota Komisi V DPR RI ini mengungkapkan, saat ini kebutuhan logistik di lokasi pengungsian masih mencukupi. Hanya saja, ada beberapa faktor yang dibutuhkan para pengungsi. Yakni beberapa posko kesehatan bagi para pengungsi.

Sebab, dikhawatirkan, erupsi Gunung Agung yang berkelanjutan memberikan dampak kesehatan kepada para pengungsi.

“Saat ini yang dibutuhkan adalah pembangunan posko-posko kesehatan sekaligus tim pendampingan psikologis bagi para pengungsi Gunung Agung (trauma healing),” tukas anggota Komisi V DPR RI ini

Sebagian Posko Kesehatan sudah ada, namun demikian, pihaknya memandang rasa kurang. Karena jumlah pengungsi juga cukup banyak.

Perwakilan Stasiun Metereologi Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Bambang Harbiono mengatakan, hingga saat ini status Gunung Agung sendiri masih dalam kategori awas. Sejumlah letupan-letupan kecil masih terus terjadi.

Masih dalam teleconference oleh tim gabungan, Kepala Kantor SAR Bali, Ketut Gede Ardana menyampaikan, kehadiran Baguna PDI Perjuangan membantu pihaknya.

Selain personil Baguna diturunkan telah mendapat pendidikan dan latihan SAR, penanganan bencana memang seharusnya terintegrasi oleh semua elemen masyarakat.

“Kendala kami jauhnya posko pengungsian sehingga membutuhkan proses cukup lama sehingga proses evakuasi sedikit terkendala,” terang mantan Kepala Kantor SAR Kupang ini.

Pihaknya berharap bisa segera dibentuk beberapa pos aju kembali untuk mempercepat respon time penanganan evakuasi. Saat ini menurutnya sudah ada 5 Pos yaitu di Daerah Les Kabupaten Buleleng, Pos Rendang Kabupaten Karangasem, Posaju selat, Posaju Jasri, dan Pos induk Tanah Ampo. (des)

Berita Lainnya

Terkini