Kepala PT Pegadaian Kanwil VII Denpasar Hermawan Arsandi didampingi para direksi saat konferensi pers |
DENPASAR – Pegadaian mengalami pertumbuhan 8 persen pada tahun 2017 sehingga mampu menyalurkan kredit sebesar Rp 3,6 Triliun untuk nasabah di wilayah Bali Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Kepala PT Pegadaian Kanwil VII Denpasar Hermawan Arsandi mengungkapkan, dengan berbagai produk layanan yang diluncurkan mulai tabungan emas dan uang, pengiriman uang hingga pembayaran tagihan listrik, pulsa dan lainnya, mendapat respon positif masyarakat.
Saat ini, terdapat 458 outlet pegadaian untuk penyaluran kredit yang tersebar di Bali Nusra dengan jumlah nasabah sekira 1 juta dari total 9 juta nasabah pegadaian seluruh Indonesia.
“Sampai akhir bulan November ini, total kredit yang kami salurkan mencapai Rp 3,6 Triliun,” sebutnya didampingi Deputi Bisnis Area Denpasar Sucahya P Laksana dalam konferensi pers yang dihadiri para deputi lainnya di Level 21 Denpasar, Sabtu (16/12/2017).
Dengan pertumbuhan 8 persen meningkat dibanding tahun 2016, pihaknya optmis produk-produk pegadaian ke depan akan semakin banyak diapresiasi masyarakat.
Sebagai bagian dalam merespons perkembangan masyarakat ditandai orang semakin banyak menggunakan gadget, untuk tahun 2018, Pegadaian di wilahnya akan meluncurkan produk yang menggunakan transaksi digital services seperti syariah kredit motor dan pembiayaan untuk keberangkatan Haji.
Hal itu, dilakukan guna memberikan kemudahan bagi pelanggan pegadaian yang akan bertransaksi untuk produk-produk yang bisa diakses langsung dengan internet seperti tabungan emas.
Diakui Hermawan, saat ini, sebagian besar atau 90 persen lebih transaksi pegadaian masih menggunakan pembiayaan lewat pembayaran langsung.
Dari besaran penyaluran kredit dan pendapatan yang diraih Pegadaian, masih bertumpu di Bali sebagai daerah tujuan utama pariwisata di dunia. Banyak orang datang ke Bali sehingga denyut ekonomi pariwisata menggeliat.
Hanya saja, sebagai dampak dari erupsi Gunung Agung Kabupaten Karangasem, juga mempengaruhi bisnis pegadaian terutama di daerah-daerah terdampak dengan penurunan kredit hingga 2 persen.
Beberapa barang seperti tabungan emas terpaksa dipindah demikian juga kantor pelayanan atau outlet pegadaian di Karangasem yang kegiatan operasionalnya dipindahkan ke tempat lain akibat terdampak erupsi Gunung Agung.
Meski sebenarnya, secara hitungan kredit di wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Agung, masih belum sesuai harapan namun tingkat kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) masih terjaga di bawah 1 persen.
Ditambahkan Hermawan, di akhir tahun ini, BUMN yang dipimpinnya itu, juga menggelar program Kemilau Emas 2017 sebagai bentuk apresiasi kepada nasabah dengan kelipatan kredit Rp 1 juta ke atas.
Nasabah yang beruntung bisa meraih hadiah mobil, sepeda motor dan tabungan emas. Pihaknya menargetkan, tahun depan bisa membuka 900 outlet di mana separuhnya diisi agen yang akan membantu transaksi pembayaran. (rhm)