Denpasar -Pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali bergotong royong menggalang donasi sukarela berupa uang tunai sebagai bentuk empati dan kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak banjir. Hingga Kamis (18/9/2025), total dana yang terkumpul telah mencapai Rp 2.534.820.000, dan sebagian yakni Rp 390.000.000 telah disalurkan kepada korban.
Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, dalam siaran persnya menjelaskan bahwa penggalangan dana ini merupakan tindak lanjut dari imbauan Gubernur Bali agar semua pegawai menunjukkan kepedulian dan rasa kemanusiaan terhadap dampak banjir besar yang menimbulkan korban jiwa serta kerusakan fasilitas dan sarana milik masyarakat.
Bersifat Sukarela dan Fleksibel
Meskipun imbauan Gubernur ditindaklanjuti dengan pedoman besaran dana gotong royong yang disesuaikan dengan tingkat jabatan dan penghasilan, Sekda Dewa Indra menegaskan sifat donasi ini adalah sukarela.
“Pegawai dipersilahkan untuk bergotong royong lebih dari acuan, sesuai acuan, lebih rendah dari acuan, atau bahkan tidak ikut bergotong royong karena bersifat sukarela,” terang Dewa Indra.
Pedoman besaran donasi ini mengatur sumbangan mulai dari Gubernur Bali sebesar Rp 50 juta, Wakil Gubernur Rp 25 juta, dan Sekda Rp 3 juta. Untuk Pejabat Pimpinan Tinggi (eselon II/a) dianjurkan Rp 2,5 juta, eselon II/b Rp 2 juta, eselon III/a Rp 1,5 juta, dan eselon III/b Rp 1.250.000.
Besaran donasi juga diatur untuk kelompok fungsional hingga PNS Pelaksana, dengan rentang terendah Rp 150 ribu untuk PPPK dan tertinggi Rp 1.250.000 untuk JF Utama. Gubernur, Wagub, dan Sekda disebut telah menunjukkan keteladanan dengan menyetorkan donasi paling awal.
Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membantu warga yang kehilangan anggota keluarga, mengalami kerusakan rumah, dan sarana mata pencaharian. Selain itu, dana ini juga disiapkan sebagai dana antisipasi bencana alam di musim hujan, mengingat BMKG memperkirakan puncak musim hujan akan terjadi pada November 2025 hingga Februari 2026.
Sekda Dewa Indra menambahkan bahwa mekanisme donasi pegawai ini sangat penting dan bermanfaat karena memungkinkan Pemprov Bali memberikan bantuan dengan cepat sesaat setelah terjadi bencana, jauh lebih cepat dibandingkan jika harus menggunakan dana APBD yang memerlukan prosedur dan mekanisme pengelolaan keuangan negara yang harus dilalui.
Ia menutup siaran persnya dengan menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para pegawai yang telah menyisihkan sebagian rejekinya secara sukarela. Imbauan Gubernur dinilai tepat karena selain mempercepat penyaluran bantuan, juga menumbuhkan kepekaan, kepedulian, empati, dan semangat gotong royong di kalangan pegawai.