Dalam upaya menginspirasi aksi nyata bagi pelestarian sumber daya air bagi keberlanjutan kehidupan anak-anak di Bali.
Yayasan IDEP bersama save the children Indonesia dan child campaigner Bali yang terdiri dari anak-anak dan orang muda.
Mengadakan acara peluncuran buku Meraba Alir Menjaga Air dan pemutaran perdana video edu-series Episode 1: Susur Sungai.
Acara ini berlangsung pada Minggu, 22 Desember 2024, di Kantor Yayasan IDEP, Gianyar, sebagai puncak dari serangkaian kegiatan program Children CARE (Climate Action and Rights Empowerment).
Krisis air bersih telah menjadi salah satu isu lingkungan paling mendesak di Bali. Keterbatasan akses terhadap sumber daya air.
Urbanisasi yang semakin pesat, serta dampak perubahan iklim memberikan
pengaruh pada ketersediaan air bersih, yang berpotensi mengancam keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya generasi mendatang.
Dalam situasi ini, anak-anak dan generasi muda memiliki peran strategis sebagai pewaris bumi yang harus dipersiapkan untuk mengambil alih tongkat estafet dalam menjaga lingkungan.
Melalui program Children CARE, Yayasan IDEP berupaya memberikan ruang bagi anak-anak dan orang muda untuk belajar, berbicara, dan bertindak demi menjaga sumber daya alam melalui pendekatan kreatif.
Buku Meraba Alir Menjaga Air dan video edu-series yang diluncurkan merupakan hasil kolaborasi kreatif antara anak-anak, orang muda, komunitas lokal, dan ragam elemen masyarakat yang lain.
Kedua media ini tidak hanya menceritakan perjuangan dan upaya anak-anak dalam memahami serta menyampaikan kondisi air di Bali, tetapi juga menjadi bukti bahwa suara mereka mampu membawa perubahan positif di masyarakat.
Kerja dan pendampingan dengan anak-anak dan orang muda ini perlu lintas kolaborasi bersama individu atau komunitas. Selain itu, perlu memanfaatkan beragam medium supaya bisa diterima oleh khalayak lebih luas, terang Putu Suryawan selaku Koordinator Program Yayasan IDEP.
Peluncuran buku menjadi momen istimewa, anak-anak dan orang muda yang tergabung dalam Child Campaigner saling berbagi cerita mereka dalam berbagai kegiatan.
Mulai dari susur sungai, proses belajar kreatif krisis air melalui pembuatan zine, belajar sejarah sistem subak di Subak Rejasa, berkolaborasi dalam menyelenggarakan festival, dan hal lain hingga kondisi air di sekitar rumah tinggal masing-masing.
Pemutaran perdana video edu-series Episode 1: Susur Sungai menjadi sorotan lainnya, menampilkan perjalanan para Child Campaigner menyusuri sungai-sungai di Bali untuk mendokumentasikan kondisi
nyata sumber daya air di daerah mereka.
Video ini menggambarkan semangat investigatif anak-anak yang berupaya menggali solusi atas tantangan lingkungan di sekitar mereka.
Kontribusi nyata dari anak-anak dan orang muda ini adalah pengingat bahwa perubahan dapat dimulai dari usia dini, dengan harapan bahwa kesempatan untuk belajar dan berperan aktif dalam sebuah isu perlu ada solusi untuk masa kini dan masa depan.
Melalui kegiatan dan kampanye ini saya harap bisa melibatkan lebih banyak orang lagi untuk terlibat dalam menyadari krisis air yang sedang terjadi di Bali.
Jangan menunggu untuk terkena dampak baru bergerak. Sebelum itu, justru kita mesti lebih dulu bergerak , ungkap Doni Kurniawan selaku Ketua Child Campaigner Provinsi Bali, Save the Children Indonesia.
Lebih lanjut Doni juga berharap bahwa buku dan video edu-series ini bukan hanya alat edukasi, tetapi juga media advokasi
yang menunjukkan bahwa pelestarian air adalah tanggung jawab bersama.
Dengan menyuarakan pesan dari anak-anak dan orang muda, kegiatan ini ingin mengajak seluruh elemen masyarakat di Bali mengikut mengikuti jejak mereka dalam merawat alam dan memastikan ketersediaan sumber daya air bagi generasi mendatang***