Pemimpin Bali Harus Prioritaskan Pemberdayaan dan Perlindungan Kaum Perempuan

9 Maret 2018, 07:16 WIB
rm3
Rai Mantra hadiri peringatan hari perempuan internasional

DENPASAR – Calon pemimpin Bali ke depan harus memprioritaskan pemberdayaan dan perlindungan perempuan karena mereka memiliki posisi terhormat bagi masyarakat di Pulau Dewata.

Hal itu disampaikan Calon Gubernur Bali Nomor urut Dua Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra usai mengikuti peringatan hari perempuan internasional yang diselenggarakan aliansi Peduli perempuan dan Anak Bali di Wantilan DPRD Bali pada, Kamis (8/3/2018).

Perempuan memiliki kedudukan terhormat di Bali. Dalam kepercayaan yang dipegang masyarakat Bali, sumber kekuatan atau kesaktian kaum laki-laki justru terletak pada perempuan. Dalam sloka Sarascamuscaya juga disebutkan perempuan adalah sumber kemuliaan dan kebahagiaan.

“Sebentar lagi hari Saraswati, Dewi pendidikan yang disimbolkan dengan figur perempuan. Ada juga sosok seperti Drupadi dan Sita, perempuan memiliki kedudukan terhormat di Bali,” kata Rai Mantra.

Ini menunjukan adanya pengakuan akan kesetaraan gender dari sisi spiritual dan budaya di Bali. Wanita menurut Rai Mantra adalah pengawas, aset dan penopang kesejahteraan keluarga. Tinggal yang perlu dibenahi adalah bagaimana memberikan ruang yang setara kepada perempuan pada bidang-bidang profesional.

Selama memimpin Kota Denpasar, perempuan mendapat apresiasi sesuai bidang dan kemampuan. Terbukti beberapa jabatan kepala dinas diserahkan kepada perempuan. Melalui P2TP2A menyiapkan layanan konseling, pojok ASI dan satgas perlindungan perempuan dan anak.

Atas kepedulian dan pemberdayaan perempuan, Kota Denpasar beberapa kali mendapat penghargaan Anugrah Parahita Ekapraya (AEP) atas upaya pemberdayaan perempuan dan anak. Untuk itu, dalam kaitan sebagai calon gubernur Bali, Rai Mantra berjanji akan menempatkan pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak sebagai prioritas.

Apa yang sudah berhasil dilakukan di Denpasar akan diadaptasikan di tingkat provinsi. Salah satunya dimulai dengan penanganan kasus yang lekat dengan perempuan di usia produktif yaitu kesehatan rahim.

Kesehatan rahim menurutnya adalah awal dari menciptakan generasi bangsa yang tangguh, cerdas dan berdaya saing. “Kita punya pusat pembelajaran keluarga atau puspaga, nanti akan kita intensifkan untuk untuk mengawal masalah kualitas pendidikan keluarga,” katanya. (*)

Artikel Lainnya

Terkini