Pengembangan Pariwisata, Bupati Eka Ingatkan Tanah Lot sebagai Kawasan Suci

2 Maret 2017, 18:19 WIB

PAKPAHAN

TABANAN – Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menegaskan pengembangan  Daerah Tujuan Wisata Tanah Lot di Kecamatan Kediri harus tetap mempertimbangkannya sebagai kawasan suci. Hal itu disampaikan dalam acara Penyerahan Pembagian Pendapatan Atas Pengelolaan DTW Tanah Lot, di Wantilan Pura Pekendungan, Beraban, Tanah Lot, Kediri, Kamis (2/3/17).

Hadir pada kesempatan tersebut, Direktor DTW Tanah Lot Toya Adnyana, OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Camat Kediri, Ketua Majelis Alit Kecamatan Kediri, Ketua PHDI Kediri, serta Desa Pekraman Se-Kecamatan Kediri.

          

Bupati Eka, atas nama Pemerintah Kabupaten Tabanan menyampaikan apresiasi atas kinerja dan dedikasi seluruh jajaran manajemen opersional Pengelola DTW Tanah Lot, karyawan. Dan juga atas dukungan dari seluruh masyarakat Beraban dan Kecamatan Kediri, sehingga DTW Tanah Lot telah berkembang cukup pesat.

Dan Mampu menjadi sumber pendapatan bersama di sektor pariwisata dalam membangun Tabanan. Jadi ini sangat luar biasa, patut berbangga mendapatkan warisan yang ditempat lain belum tentu punya. Dan target dari menteri pariwisata 8 juta Wisatawan untuk Bali.

“Saya bilang 4 jutanya, Tabanan yang support, pak Arief. Puji Tuhan, itu berarti kita memiliki magnet yang sangat disenangi wisatawan kita, seperti dilihat turis-turis banyak sekali,” ucapnya. Artinya, ini merupakan suatu hal yang sangat perlu disyukuri , tanpa ditarget Tabanan sudah melibihi target.

“Kita sebagai umat harus bersyukur sudah memiliki sesuatu yang tidak dimiliki  oleh daerah lain”, imbuh Srikandi PDI Perjuangan asal Tegeh, Angseri Baturiti ini. Kepala Daerah yang baru saja menerima penghargaan Harmony Award ini juga menambahkan, dirinya sering bertanya kepada orang orang yang datang ke Tanah Lot .

“Anda sudah berapa kali ke tanah lot? jawabnya, Udah enam Kali, artinya saya ke Bali enam kali dan harus juga ke tanah lot sebanyak enam Kali”, jelasnya.

Pada kesempatan itu, diserahkan pembagian pendapatan atas pengelolaan DTW Tanah Lot, kepada Pemkab Tabanan, Pura Luhur Sad Kahyangan Tanah Lot, Pura-Pura terkait di kawasan DTW Tanah Lot, dan juga kepada seluruh Desa Pekraman se-Kecamatan Kediri yang berjumlah 23 Desa Adat.

Putri mantan Bupati Tabanan dua periode Adi Wiryatama ini berharap, bantuan ini bermanfaat dan berguna karena kita berharap dengan adanya Tanah Lot ini, tentunya pelestarian adat, pelestarian budaya, bisa bersama masyarakat menjaga lingkungan dengan konsep keseimbangan ini harus selalu dijaga.

Dia juga tidak mau Tanah Lot kedepan tidak seperti yang sekarang. Sekarang sudah indah tertata dengan baik, penataan terus dilakukan. “Jadi harus sedikit tertib di dalam menata kawasan. karena ini juga merupakan kawasan suci jadi tidak boleh aneh-aneh dan harus betul-betul ditegakkan”, katanya mengingatkan.

Dia juga mengharapkan manajer operasional beserta seluruh jajaran terus melakukan penataan. “Dan saya melihat sudah terus melakukan penataan, maka rasanya tak perlu diingatkan lagi. Misal paving hanya satu yang rusak sudah langsung diganti”, terangnya.

“Kita lihat ini penting, kemarin kita juga sudah rapat internal, apa yang menjadi hambatan kita harus segera selesaikan. Dalam waktu dekat kita juga akan menerapkan E-Ticketing. Jadi ini harus segera jangan menunggu terlalu lama, karena DPR juga sudah mengharapkan ini bisa terealisasi.

Rancangan sudah dibentuk, tinggal nanti pelaksanaan kapan juga harus mengawal sehingga tepat waktu. Jaga silaturahmi, komunikasi dan koordinasi juga harus tetap dijaga. Agar setiap ada suatu permasalahan bisa diseselesaikan secara terbuka.

Terima kasih atas kehadiran Desa Pekraman sejebag Kediri, dan mari kita songsong Tahun 2017 ini dengan semangat membangun, karena hidup ini penuh dengan pergerakan”, tutupnya. (gus)

Artikel Lainnya

Terkini