Penutupan Operasional Bandara Ngurah Rai: Nyepi, Momen Hening untuk Bali

Selama masa penghentian sementara ini saat Nyepi seluruh aktivitas penerbangan, baik domestik maupun internasional, dihentikan sementara, kecuali untuk penerbangan yang bersifat mendesak, seperti evakuasi medis dan penerbangan darurat

29 Maret 2025, 04:59 WIB

Mangupura – Dalam rangka Hari Raya Suci Nyepi, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai akan menghentikan sementara seluruh pelayanan kebandarudaraan. Penutupan operasional ini berlangsung selama 24 jam, dimulai pada Sabtu, 29 Maret 2025 pukul 06.00 WITA hingga Minggu, 30 Maret 2025 pukul 06.00 WITA.

Langkah ini merupakan bentuk penghormatan terhadap perayaan keagamaan umat Hindu.

Selama masa penghentian sementara ini, seluruh aktivitas penerbangan, baik domestik maupun internasional, dihentikan sementara, kecuali untuk penerbangan yang bersifat mendesak, seperti evakuasi medis dan penerbangan darurat.

Ahmad Syaugi Shahab, selaku General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, menjelaskan pihaknya telah menyiapkan tim khusus untuk mengantisipasi kebutuhan yang bersifat darurat.

Personel operasional, keamanan, dan teknisi tetap berjaga di pusat kendali operasi bandara untuk mengelola permohonan darurat seperti medivac, pendaratan darurat, maupun pendaratan teknis.

“Kebijakan ini juga sejalan dengan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor B.16.100.3.4/865/LLJ/DISHUB TAHUN 2025 tentang Pelaksanaan Hari Raya Suci Nyepi Tahun Saka 1947,” jelas Ahmad Syaugi Shahab.

Selain itu, pemberitahuan resmi kepada para pelaku penerbangan telah disampaikan melalui NOTAMN (Notice to Airmen) Nomor A0131/25 yang diterbitkan oleh Airnav Indonesia cabang Denpasar sejak 14 Januari 2025.

Hal ini memberikan waktu bagi maskapai untuk menyesuaikan jadwal penerbangan dengan periode penghentian operasional bandara.

Berdasarkan data yang dihimpun, terdapat total 425 penerbangan berjadwal yang terdampak, terdiri atas 207 penerbangan domestik dan 218 penerbangan internasional.

Sebagai persiapan untuk melanjutkan operasional setelah Nyepi, sebanyak 19 pesawat dijadwalkan untuk parkir di bandara, guna mendukung keberangkatan pertama pasca penutupan.

Senada dengan makna filosofis Nyepi, yakni amati lelungan atau tidak bepergian serta melakukan introspeksi diri, Ahmad Syaugi Shahab menambahkan bahwa momen ini juga digunakan sebagai kesempatan untuk mengevaluasi layanan bandara.

Selain itu, penghentian sementara ini memberi peluang bagi fasilitas operasional bandara untuk beristirahat setelah beroperasi 24 jam penuh sepanjang tahun.***

Berita Lainnya

Terkini