Kabarnusa.com – 30 orang penyuluh perikanan dari perwakilan Provinsi NTT, NTB, Bali, Jatim dan Kalsel yang menjadi peserta Diklat Dasar Penyuluh Perikanan Tingkat Ahli di Balai Diklat Perikanan Banyuwangi, Jawa Timur melakukan OL (Orientasi Lapangan) di Kabupaten Tabanan, Bali, Senin (5/10/2010).
Selama sehari OL di Tabanan, penyuluh perikanan peserta Diklat dari lima provinsi tersebut mengunjungi Pokdakan dan P2MKP Darma Nadi di Desa Buruan, Kecamatan Penebel, Pokdakan Suka Duka Mina di Desa Abian Tuwung, Kecamatan Kediri dan Kantor BP4K Tabanan.
Ketua Rombongan yang juga Panitia Diklat, Firman Nugraha, S. STPi mengemukakan, kegiatan ini merupakan salah satu mata pelajaran yang harus diikuti peserta Diklat.
Dalam kegiatan OL ini, peserta Diklat melakukan pencarian dan penyeselarasan data-data terkait kegiatan penyuluhan yang ada di lapangan.
Sementara di kantor BP4K Tabanan peserta melakukan studi banding terkait penyusunan program-program penyuluhan perikanan dan penerapannya di Tabanan.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan Made Subagia yang hadir menyambut rombongan di Pokdakan Darma Nadi, mengapresiasi kunjungan dari peserta Diklat ke Pokdakan dan P2MKP di Tabanan. “Di Tabanan ada 459 Pokdakan yang aktif dan 6 P2MKP,” terangnya.
Ketua Pokdakan Darma Nadi dalam laporannya memaparkan tentang kegiatan pokdakan Darma Nadi. Di antaranya adalah budidaya ikan koi, budidaya lele dan nila.
“Kami bisa mandiri dalam usaha perikanan seperti sekarang ini berkat adanya bimbingan terus-menerus dari Dinas Perikanan dan Penyuluh Perikanan,” katanya .
Hal senada juga diungkapkan Ketua Pokdakan Suka Duka Mina di Desa Abian Tuwung yang mengembangkan budidaya lele super intensif sistem boster.
Diakuinya, kelompoknya menerapkan teknologi intensif tersebut juga difasilitasi oleh Dinas Perikanan Tabanan dan Penyuluh Perikanan setempat.
Menurut Artana, dengan menerapkan teknologi intensif tersebut, pihaknya bisa menebarkan benih lele dengan pada penebaran 1.000 ekor/M3 air.
Lele yang dipelihara di kolam bulat terbuat dari beton tersebut bisa dipanen dengan hasil berkisar 500 – 600 Kg per kolam.
“Ikan lele yang kami pelihara dagingnya kenyal dan tidak berbau sama sekali sehingga bisa langsung dinikmati mentah sebagai sushime,” terangnya. (gus)