![]() |
Empat lokasi PRPEP itu adalah Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Majene, dan Kabupaten Malang/Dok. KKP. |
Jakarta – Guna mempercepat rehabilitasi ekosistem di wilayah pesisir
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal
Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) segera membangun Pusat Restorasi dan
Pengembangan Ekosistem Pesisir (PRPEP) di 4 (empat).
Empat lokasi PRPEP itu adalah Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Pasuruan,
Kabupaten Majene, dan Kabupaten Malang.
Sasaran penerima bantuan tersebut adalah kelompok masyarakat, Masyarakat Hukum
Adat (MHA), lembaga pemerintahan dan lembaga non pemerintah yang melakukan
upaya mempertahankan ekosistem pesisir dari kerusakan dan memulihkan kawasan
pesisir dan pulau-pulau kecil.
Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Hendra Yusran Siry menyampaikan
sejak tahun 2015, KKP telah memberikan bantuan pemerintah berupa bangunan
sarana dan prasarana di kawasan yang potensial untuk pengembangan PRPEP yang
tersebar di 30 lokasi wilayah Indonesia.
Selain itu, PRPEP sekaligus disiapkan untuk membantu meningkatkan ekonomi
masyarakat sekitar melalui ekowisata treking mangrove yang melibatkan
masyarakat setempat sehingga masyarakat turut memiliki kepedulian dalam
menjaga dan memelihara ekosistem pesisir di wilayahnya.
Tujuan membangun PRPEP adalah meningkatkan pemahaman dan keterlibatan
masyarakat dalam rehabilitasi mangrove dan pengelolaan mangrove yang
berkelanjutan.
Diharapkan PERP dapat berfungsi sebagai laboratorium alam (mangrove) dan
menjadi destinasi wisata masyarakat ataupun wisata ilmiah yang mampu
meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” jelas Hendra.
Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Muhammad Yusuf
menjelaskan PRPEP akan diberikan kepada calon kelompok berupa treking mangrove
yang terbuat dari bambu, kayu atau beton, dengan tambahan gapura atau gazebo,
menara pemantauan, toilet, tempat sampah, dan pondok pengelola serta papan
informasi.
“Pemilihan lokasi pembangunannya harus sesuai dengan rencana usulan dari
kelompok/penggiat mangrove agar maksimal dalam memanfaatkan potensi kawasan
mangrove,” jelasnya. (rhm)