Persaudaraan Tani-Nelayan Bekasi Sebut Kemanunggalan TNI-Rakyat Benteng Ketahanan Bangsa

13 September 2025, 16:17 WIB

Bekasi – Pengurus Persaudaraan Tani-Nelayan Kabupaten Bekasi, Omis, menegaskan bahwa kemanunggalan TNI dengan rakyat merupakan kunci utama dalam membangun ketahanan masyarakat, khususnya di bidang ketahanan pangan hal tersebut didasari atas fenomena aksi anarkis bubarkan DPR akhir Agustus lalu. Ia menilai, segala bentuk hujatan maupun fitnah terhadap TNI harus disikapi dengan bijak, karena pada akhirnya yang dirugikan adalah rakyat itu sendiri.

“Kami ini hidup dari tanah dan laut, dari sawah dan dari hasil tangkapan. Kalau TNI yang jadi benteng negara dilemahkan dengan fitnah, maka rapuhlah perlindungan bagi rakyat kecil seperti kami,” ujar Omis dalam keterangannya, Sabtu (13/9/2025).

Omis mengingatkan, lambang negara kita sendiri sudah menunjukkan betapa pentingnya petani sebagai bagian dari bangsa.

“Coba lihat lambang pada Pancasila dan Garuda Pancasila, ada simbol padi dan kapas. Itu bukan hiasan, tapi tanda bahwa petani dan kesejahteraan rakyat merupakan fondasi negara. Namun semuanya itu akan runtuh bila benteng utamanya, yaitu TNI, dirusak oleh segelintir pihak,” katanya.

Menurutnya, TNI selama ini hadir bukan hanya di medan perang, tetapi juga di tengah rakyat. Mulai dari membantu petani mengolah lahan, mendukung program ketahanan pangan, hingga menjaga keamanan desa dan pesisir.

“Kami di desa-desa pertanian dan kampung nelayan merasakan langsung bagaimana TNI ikut menanam, ikut panen, bahkan ikut menolong saat bencana. Itu bukti bahwa TNI dan rakyat tidak bisa dipisahkan,” tegasnya.

Omis menilai, melemahkan TNI sama saja membuka peluang pihak luar atau kelompok tertentu untuk mengacak-acak bangsa ini.

“Kalau benteng kita jebol, habislah kita. Petani, nelayan, buruh, semuanya akan kena dampaknya. Jadi mari kita jaga TNI seperti kita menjaga sawah dan laut kita, karena itu menyangkut hidup kita sendiri,” ucapnya.

Ia mengingatkan kepada masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu yang memojokkan institusi negara terutama TNI.

“Kita ini ibarat padi, makin berisi makin merunduk. Mari bijak dalam bersikap. Jangan mau diadu domba, karena kalau TNI kuat, rakyat pasti tenang dan perut rakyat bisa kenyang,” pungkasnya.***

Berita Lainnya

Terkini