Kabarnusa.com
– Perbekel Mendoyo Dangin Tukad Gusti Agung Kade Bambang Sumitra
menggagas lomba Negalwar, membuat sate lilit dan membuat.komoh untuk
mempertahankan tradisi warisan leluhur.
Membuat sate
lilit dan membuat komoh merupakan tradisi bagi warga Bali. Pada setiap
hajatan atau upacara adat maupun keagamaan selalu hal tersebut
dilaksanakan.
Belakangan, tradisi dari leluhur itu hanya bisa
dilakukan orang tua. Sebagian besar anak-anak muda engan melaksanakan
tradisi tersebut lantaran ketidak tahuannya.
“Lomba ini khusus
kami beruntukan bagi muda-mudi di desa kami, karena kami amati jarang
muda-mudi bisa membuat lawar, sate lilit maupun komoh,” terang Bambang
Sumitra baru-baru ini.
Dengan lomba tersebut, Bambang
yakin generasi muda bisa dan terbiasa membuat lawar, sate lilit maupun
komoh pada setiap kegiatan upacara adat maupun keagamaan sehingga
tradisi dari leluhur orang Bali tetap terjaga.
Kegiatan lomba
ngelawar, membuat sate lilit dan komoh bagi muda mudi tersebut merupakan
salah satu even kegiatan Pordes yang diselenggarakan Desa Mendoyo
Dangin Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana.
Kegiatan Pordes
berlangsung selama satu minggu, dimulai Minggu 10 Juli 2016 dan dibuka
Ketua DPRD Jembrana I Ketut Sugiasa dan dihadiri oleh aparat desa
setempat dan ratusan warga desa.
Berbagai cabang olah raga dan
lomba tradisi, diantaranya Bola Volly, Futsal, lomba mancing, main ceki
lomba burung berkicau dan lomba ngelawar, membuat sate lilit dan
membuat komoh serta mejejaitan.
Khusus lomba ngelawar dan membuat
sate lilit serta membuat komoh bagi muda mudi akan dilaksanakan esok
hari di wantilan Desa Mendoyo Damgin tukad, Kecamatan Mendoyo.
Mengawali
kegiatan Pordes usai pembukaan dilaksanakan jalan santai keliling desa
yang diikuti ratusan warga, Perbekel Mendoyo Dangin Tukad dan Ketua DPRD
Jembrana I Ketut Sugiasa.
“Kami menyambut baik kegiatan Pordes
ini, terutama kegiatan lomba ngelawar, membuat sate lilit dan membuat
komoh untuk muda mudi,” ujar Sugiasa.
Mengingat karena kegiatan
tersebut merupakan upaya mempertahankan dan melestarikan tradisi Bali,
sekaligus mendidik dan melatih muda mudi faham dengan tradisi
leluhurnya.(dar)