Pertamina Dukung Pengembangan Pertanian Berkonsep LEISA

19 September 2015, 06:39 WIB

Progaram%2BCSR%2BPertamina

Kabarnusa.com – PT. Pertamina mendukung upaya pengembangan sektor pertanian yang mengadopsi konsep pelaksanaan pertanian LEISA (Low External Input and Sustainable Agriculture).

Operation Head Terminal BBM Rewulu Edy Saputra, menyebutkan, PT Pertamina memiliki program sendiri terkait dukungannya, terhadap berbagai sektor pertanian.

Pengembangan pertanian dimaksud dengan mengadopsi pelaksanaan konsep pertanian LEISA (Low External Input and Sustainable Agriculture).

Dalam kaitan itulah, PT. Pertamina melaunching program Sistem Tanaman Tabungan Sekolah (STTS) di Dusun Sumber Gamol, Desa Balecatur, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Acara dihadiri 200 warga di area area Kebun Bibit Kelompok yang merupakan binaan CSR Pertamina Terminal BBM Rewulu.

Dalam acara tersebut, Kebun bibit Kelompok juga menggelar pameran dari beberapa dususn yang selama ini menjadi mitra binaan pertamina dan menghasilkan beberapa produk di sektor pertanian, peternakan, budidaya jamur, serta berbagai varian produk jamu seperti Secang Celup, wedang Uwuh, Sirup Jahe, dan waffle Jahe.

Dimana konsep tersebut juga berhasil diterapkan oleh Pertamina di beberapa wilayah binaan.

“Dengan program tersebut diharapkan akan masyarakat bisa menerapkan pertanian terpadu dengan pemanfaatan lahan sempit juga  pengelolaan kebun bibit kelompok yang dapat ditingkatkan secara signifikan,” jelasnya kepada wartawan Jumat 18 September 2015.

Edy juga menyampaikan program tersebut bertujuan agar bisa  mengurangi beban hidup masyarakat khususnya dalam mengurangi beban biaya pendidikan serta dapat membuka pola pikir petani tentang pemberdayaan kebun bibit kelompok.

Saat ini ada sekitar 87 siswa dari keluarga kurang mampu yang menjadi sasaran program CSR yang sedikit berbeda dibanding sebelumnya.

Di mana Program Sistem Tanaman Tabungan Sekolah (STTS) menyedikan bibit tanaman pada penerima program CSR.
Mereka akan dilatih agar bisa  merawat tanaman tersebut hingga bisa berproduksi.

“Nanti hasilnya dijual dan bisa digunakan untuk pembelian bibit baru dan sebagian ditabung sebagai tabungan pendidikan siswa,” jelas Edy. (ari)

Artikel Lainnya

Terkini