![]() |
Gelombang tinggi terjang bangunan di Panrtai Pebuahan (foto:istimewa) |
JEMBRANA – Gelombang besar menerjang pesisir pantai selatan Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana Bali mengakibatkan puluhan bangunan dan rumah hancur, Kamis (10/2/2017) malam.
Kawasasn pesisir pantai yang diramaikan puluhan bangunan rumah maupun warung kuliner lesehan kini kondisinya rusak parah. Dari pantauan, puluhan bangunan rumah dan lesehan/warung kuliner di pesisir hancur diterjang ombak tinggi, Dalam bencana gelombang besar itu, tidak ada korban jiwa kecuali kerugian material.
Dua warung kuliner bangunan di pinggir pantai lenyap rata dengan tanah. Hingga Jumat (10/2/2017), siang tadi warga masih gotong royong menyelamatkan perabot dan puing bangunan yang masih bisa digunakan. Beberapa rumah dan bangunan warung yang rusak parah milik Nuryadi, Fathur, Fauzi, H Zaki dan H Nasrun.
Darmawan lesehan Tunjung Biru, Helmi Lesehan Biru Laut, Fatayasin Lesehan Dua Dara, Nurakim, Sutrisno Lesehan Bu Marlina, Ismal, Bu Marlina, Balila, Mujayani dan Anto Lesehan Pondok Waru. Kondisi terparah dialami warung ikan bakar milik ibu Marlina dan Ibu Isti yang jaraknya berdekatan dengan pantai.
Bangunan tempat makan milik Marlina yang sebelumnya ada enam meja, lenyap semua dalam semalam. Warga menuturkan ombak besar terjadi Kamis malam sekira pukul 20.00 Wita hingga Jumat dini hari. Meski
ada batu-batu beronjong untuk menahan ombak namun nyatanya tidak mampu
menahan kuatnya gelombang Warung milik Isti juga seluruhnya hancur.
Menurutnya dia mengeluarkan dana sampai puluhan juta untuk memasang penahan ombak. Namun tetap tidak mampu menahan gempuran ombak. Ahmad warga lainnya mengaku tidak memiliki tempat tinggal lain. Mereka terpaksa bertahan walaupun tidak tidur.
Kepala Desa Banyubiru, Masturi melalui Kepala Dusun Pebuahan, Kanzan mengatakan dari 200-an KK di dusun itu sekitar 150 KK terkena dampak. “Tadi malam air (laut) tinggi, biasanya ini sampai air laut pasang (purnama). Sejak tadi malam warga mengungsi dan memindahkan barang,” sebutnya.
Menurutnya panjang pantai yang terkena dampak abrasi mencapai hingga 2 kilometer. “Yang terparah sekitar satu kilometer,”sambungnya. (put)