Petani Tabanan Gantung Diri di Pohon Kakao

21 Januari 2016, 01:00 WIB
ilustrasi/net

Kabarnusa.com – Petani di Tabanan, Bali kembali gantung diri. Kali ini, I Made Wirata (48), seorang petani di Banjar Punggang, Desa Jelijih Punggang, Kecamatan Pupuan nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon kakao, Rabu (20/1/2016) pagi.

Keterangan yang dihimpun di lapangan, pada malam hari, Selasa (19/1/2016) sekitar pukul 23 korban pamit pada istrinya Ni Wayan Karnasih (38) untuk mengontrol ayamnya di kandang. Namun sampai pagi ternyata korban tidak kembali ke rumah.

Merasa penasaran istri korban yang juga saksi sekitar pukul 06.30 kemudian menyusul ke kandang ayam hendak menyusul korban. Namun betapa terkejutnya saksi ketika di tengah perjalanan melihat tubuh korban sudah tergantung di pohon kakao.

Saksi kemuidian menghubungi keluarga dan warga lainnya untuk minta pertolongan. Di antaranya juga ada yang langsung menghubungi pihak kepolisian dan petugas kesehatan yang langsung turun ke TKP untuk melakukan olah TKP dan menghimpun keterangan saksi – saksi.

Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP Nyoman Sukanada seijin Kapolres saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan dokter dari Puskesmas Pupuan, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Selain itu, pada tubuh pada telinga dan mulut korban keluar darah, serta lidah menjulur. Pada leher

korban juga terdapat tanda jeratan. “Hasil pemeriksaan dokter, korban meninggal akibat gantung

diri,” ujarnya.

Menurut Kasat Reskrim, berdasarkan keterangan saksi dan pihak keluarga, korban nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri diduga karena sedang ada masalah dengan anaknya.

“Korban sebelumnya sempat melihat anaknya yang baru saja dibelikan mobil, minum-minuman keras. Setelah itu korban cekcok dengan anaknya,” paparnya. (gus)

Berita Lainnya

Terkini