DENPASAR – Wakapolda Bali Brigjen Pol. I Gede Alit Widana mengharapkan warga internet atau netizen turut membantu menjadi pelopor dalam memerangi penyebaran berita hoax dalam membantu menciptakan keamanan dan ketertiban di masyarakat.
Widana menyampaikan itu saat bincang santai dengan warga netizen Bali di Hotel Segara Village, Sanur, Rabu (20/9/2017). Berbicara kemajuan teknologi dibidang komunikasi memang sangat menarik untuk dibicarakan, karena ada sisi positif dan negatifnya.
Jajaran Polda Bali memiliki satker untuk mengantisipasi perkembangan teknologi dibidang media sosial yaitu Unit Cyber Crime yang ada Direktorat Reserse Kriminal Khusus maupun di Direktorat Intelkam.
“Kami juga memiliki Satgas CTOC (Counter Transnational and Organized Crime) dan Satgas SABATA yang dibentuk oleh Kapolda Bali dalam memerangi, mencegah dan menemukan apabila terjadi penyebaran berita hoax,” tegas mantan Karo Ops Polda Bali ini.
Ia menambahkan, perkembangan teknologi sudah menyentuh seluruh kehidupan masyarakat bahkan anak kecil sudah pintar memanfaatkan teknologi. Kemajuan teknologi, dapat memberikan kenyamanan kepada kehidupan pribadi dan kehidupan bersosial dengan masyarakat.
Jenderal lulusan Akpol 1987 ini memberikan contoh manfaat positif kemajuan teknologi dibidang media sosial, yaitu jika ingin mengumpulkan 100 atau 200 orang hanya dengan langsung menshare ke medsos maka akan cepat tercapai, tidak perlu menelepon satu persatu apalagi lewat surat undangan.
Namun segi negatifnya, bisa memesan konflik SARA lewat media sosial seperti Saracen. Diharapkan warga netizen yang tergabung dalam jajaran Polda Bali ini untuk tidak menjadi pelaku penyebar berita hoax atau tidak membantu menyebarkan ujaran kebencian.
Apabila ada hal-hal berita bohong jangan cepat dishare, tapi turut membangun situasi di jajaran Polda Bali agar tetap sejuk, tenteram dan tertib.
“Perkembangan Medsos sangat cepat dan sangat meresahkan. Dengan mempelopori tidak menyebarkan berita hoax atau berita yang memancing SARA, itu artinya kita sudah turut berpartisipasai aktif dalam rangka membangun Kamtibmas,” imbuhnya.
Narasumber berdiskusi dengan warga netizen lebih banyak membahas tentang cara mengetahui berita hoax, ciri-ciri berita hoax dan cara penanganan berita hoax. Bahkan salah satu netizen mengungkapkan keinginannya untuk bisa dirangkul menjadi mitra Humas Polri.
Warga netizen Bali sangat antusias mengikuti acara tersebut, hal ini terbukti dari banyak pertanyaan yang disampaikan oleh perwakilan netizen dari seluruh Kabupaten se-Bali. Diakhir acara, Divisi Humas Polri menyerahkan tali asih kepada para netizen. (gek)