Kabarnusa.com – Pasangan selingkuh yang sama-sama telah memiliki pasangan resmi ini dibuat tak berkutik oleh jajaran Polsek Mendoyo saat pintu kamar kosnya digedor-gedor, Selasa (20/10/2015) malam.
Bahkan, saking kagetnya, Ni Komang MS (20), ibu beranak dua asal Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali lupa kalau tubuhnya hanya dibalut handuk, bersembunyi di dalam kamar mandi.
Sementara Komang SA (30), pria idaman lain juga memiliki istri anak asal Desa Yehembang Mendoyo, Jembrana, hanya bisa tertunduk malu sambil gemetaran.
“Kami baru satu minggu kos di sini. Kami tidak berbuat macam-macam,” ujar Komang SA kepada petugas yang sedang melaksanakan operasi yustisi dalam rangka menjaga keamanan di masyarakat menjelang Pilkada.
Meskipun mereka mengiba, namun belasan anggota Polsek Mendoyo yang dipimpin Kanit Reskrim AKP Gusti Komang Muliadnyana, langsung menggiring pasangan selingkuh ini ke Mapolsek Mendoyo untuk pembinaan.
“Pakai pakaianmu dan langsung ikut kami ke Polsek Mendoyo,” pinta Muliadnyana kepada Ni Komang MS, wanita yang berkulit putih dan berbodi seksi nan mansis itu.
Setelah didata dan diinterogasi petugas, terungkap bahwa Ni Komang MS pernah dilaporkan oleh suaminya, ke Polsek Mendoyo karena menghilang dari rumah dan diduga kabur dengan pria idaman lain.
Namun laporan tersebut kemudian ditarik oleh pelapor lantaran wanita itu kembali ke rumah dan pelapor tidak memiliki bukti perselingkuhan istrinya.
Bahkan wanita yang kos di Lingkungan Baler Bale Agung, Kelurahan Tegalcangkring, Mendoyo ini mengaku sudah sering kabur dari rumah bersama pasangan tak resminya..
“Saya sedang proses perceraian dengan suami saya pak, sekarang kemanapun saya pergi suami saya tidak menghiraukan,” aku Ni Koman MS tanpa beban.
Kepada petugas mereka mengaku sudah menjalani hubungan gelap sejak satu tahun lalu. Namun mereka mengaku tidak memiliki rencana untuk menikah.
Dalam operasi yustisi tersebut, petugas memeriksa tujuh rumah kos yang ada di wilayah hukum Polsek Mendoyo. Semua penghuni kos yang dijumpai didata dan diberikan arahan untuk bersama-sama menjaga ketertiban lingkungan.
“Giat ini kita lakukan secara rutin dua kali sehari untuk menjaga keamanan dan ketertiban menjelang pelaksanaan pilkada,” pungkas Muliadnyana.(dar)