Polisi Lumpuhkan Tiga Perampok di BRI Singaraja

26 Oktober 2017, 06:11 WIB
Simulasi kesiapsiagaan menghadapi tindak kejahatan seperti aksi perampokan di BRI Singaraja

SINGARAJA – Dua perampok bersenjata api dilumpuhkan kepolisian setelah terjadi baku tembak dalam aksi perampokan di BRI Cabang Singaraja Bali. Demikian simulasi digelar di BRI Singaraja bersama Sat Sabhara Polres Buleleng, Rabu (25/10/2017).

Sembari mengenakan helm dan penutup wajah, tiga pelaku perampokan melakukan aksi di BRI Cabang Singaraja di Jalan Ngurah Rai Singaraja setelah menyandera Satpam dan beberapa karyawan.

Mendapatkan laporan aksi perampokan, Personil Sat Sabhara Polres Buleleng mengendarai mobil kendaraan taktis jenis APC (Armoured Personel Carrier) Tambora dengan mengepung lokasi perampokan.

Terjadi baku tembak hingga dua dari tiga pelaku perampokan itu berhasil ditembak mati sementara satu orang melarikan diri dengan membawa uang sebesar Rp 300 juta yang langsung dikepung polisi.

Simulasi berakhir setelah pelaku berhasil diamankan dan selanjutnya Tim Inafis Sat Reskrim Polres Buleleng datang ke lokasi untuk melakukan olah lokasi peristiwa dan sekaligus melakukan identifikasi terhadap pelaku.

Pimpinan Cabang BRI Singaraja Baskoro Agusta mengatakan, simulasi dilakukan melibatkan kepolisian guna mengetahui kesiapsiagaan karyawan di BRI Singaraja termasuk juga dari kepolisian didalam penanganan kasus perampokan bersenjata.

“Kami melaksanakan simulasi penanganan kejadian apala bila ada perampokan bersenjata, jadi simulasi ini bertujuan untuk bagaimana reflek yang dilakukan kejadian yang hampir nyata itu terjadi,” ujarnya.

Hanya mungkin, karena petugas saking paniknya dalam simulasi itu, lupa menyalakan alarm. Pihaknya bekerja sama kepolisian sama-sama ingin mengetahui reflek dari masing-masing menghadapi kondisi tidak diinginkan seperti tindak kejahatan terjadi.

Simulasi ketika kawanan perampok beraksi di BRI Singaraja

Baskoro mengakui simulasi hanya diketahui sebagian kecil orang-orang di BRI Singaraja sehingga saat pelaksanaan dilakukan banyak karyawan kaget dan histeris.

Pihaknya berharap program ini dapat berjalan secara rutin untuk melatih kesigapan pegawai BRI karena simulasi benar-benar dilakukan secara tertutup di internal.

“Hanya sebagian kecil saja yang tahu, jadi bisa dilihat kalau tadi teman-teman di teller dan customer service histeris ataupun shok itu murni karena kami tidak beritahu sebelumnya,” papar Baskoro.

Kepala Bagian Operasional Polres Buleleng, Kompol Made Joni Antara Putra mengatakan, kegiatan simulasi lebih mengenalkan prosedur yang dilakukan bila menghadapi perampokan, baik di BRI maupun di Kepolisian.

“Tujuannya disamping kita sudah ada komitmen dengan BRI untuk mengetahui kemampuan anggota kami menghadapi situasi seperti ini, jadi sengaja dosimulasikan agar mereka tahu bagaimana prosedur yang harus dilakukan apabila ada perampokan seperti ini,” papar Joni. (gde)

Berita Lainnya

Terkini