Bangli– Warga menilai program air gratis yang digaungkan calon Bupati Bangl Raden Cahyo dinilai mengada-ada atau tak masuk akal.
Pasca penetapan pasangan calon Bupati/Wakil Bupati oleh KPU dipastikan pada Minggu 22 September 2024, ada 3 bakal calon yang sudah resmi mendaftar salah satunya Raden Cahyo – Winuntara.
Raden Cahyo mendapat sorotan masyarakat karenadianggap orang luar yang tak paham wilayah Bangli namun tetiba mendaftar menjadi calon Bupati Bangli.
Sorotan lainnya menyangkut program air gratis dan pendidikan gratis. Warga Songan Kintamani, Nengah Mertadha diantaranya yang mengaku kaget munculnya nama Raden Cahyo.
Sebagai warga Songan dia jujur tidak mengenal nama Raden Cahyo.
“Dia orang mana kok seperti main sulap mau jadi Bupati Bangli,” tukas dia.
Baginya sikap tegas tetap ingin Bangli ini dipimpin warga lokal yang memang sudah paham Bangli luar dalam.
Menurutnya, program yang diusung seperti air gratis ngae-ngae alias tak masuk akal.
”Bangli memang banyak belum tersentuh air bersih, anggaran dari mana mau dipakai gratiskan air, kan kita tahu PAD Bangli juga kecil,” tandas Nengah, sapaanya.
Selaku warga dia justru berharap membuat program yang lebih kongkrit dengan melihat kemampuan daerah seperti subsidi pupuk untuk petani karena ujung tombak penghidupan masyarakat Bangli sebagian besar di sektor pertanian.
”Untuk apa milih orang luar yang tak tahu Bangli dan tak pro petani,” imbuhnya.
Lantas, bagaimana tanggapan Raden Cahyo?
Raden Cahyo yang alumni ITB dan Universitas Pertahanan, sudah menjadi kewajibannya berbakti memberikan ilmu dan manfaat bagi masyarakat Indonesia.
”Karena motivasi kami untuk membangun daerah, maka kami turun ke Bangli untuk memberikan pengabdian.
Bangli merupakan bagian dari Indonesia, sudah menjadi kewajiban kami untuk membangun bangsa,” dalihnya, ketika dikonfirmasi via sambungan Whatsapp.
Terkait program air bersih gratis yang dianggap mengada-ngada, Pak Raden juga membantah.
Dia menepis isu ini yang dilempar untuk menjatuhkannya. Bisa dilakukan kroscek dan penelusuran latar belakang dari media sosial dan internet.
Kata dia, pada saat ini jejak digital sudah bisa membantu memberikan informasi mengenai siapa calon Bupati Bangli.
“Pada saatnya nanti waktu akan membuktikan,” sergahnya.
Dia mengakui PAD Bangli ini memang kecil. Tetapi katanya, dengan APBD Rp 1,3 triliun per tahun sudah dianggap cukup untuk membangun Bangli dan menjalankan program air gratis.
Pihaknya akan membuka sumber sumber pendanaan daerah untuk Bangli dari pusat sesuai UU dan peraturan yang ada. Dibutuhkan akses langsung ke Pusat untuk mewujudkan itu.
“Secara pribadi kami sudah berkomitmen juga untuk tidak mengambil gaji, tunjangan dan fasilitas Bupati pada saatnya nanti terpilih dan menjabat,” tegasnya.
Ditambahkan, semua anggaran daerah akan diprioritaskan untuk kesejahteraan rakyat. ”Kami tidak memiliki bisnis dan kepentingan usaha apapun di Bangli. Program air gratis adalah program yang sangat realistis dan akan kami kerjakan, bukan hanya mimpi,” tandasnya, meyakinkan. ***