Putri Koster Menggugah: Cinta Tenun, Identitas Bali yang Harus Dilestarikan

Ketua Dekranasda Bali Putri Koster menyampaikan keinginannya untuk memberikan kontribusi signifikan selama lima tahun ke depan di Dekranasda Bali, dengan fokus pada pengawasan dan pengembangan kerajinan Bali, termasuk pelestariannya.

29 April 2025, 20:10 WIB

Klungkung – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Ni Putu Putri Suastini atau Putri Koster mengajak semua pihak untuk bekerja keras secara berkelanjutan dan konsisten, dengan harapan dapat memberikan warna pada dunia mode di Bali sehingga masyarakat semakin mencintai tenun tradisional. ,

Kabupaten Klungkung, Bali, dikenal sebagai salah satu sentra tenun tradisional. Sejak masa kerajaan, masyarakat Klungkung memiliki tradisi menenun berbagai jenis kain, seperti rangrang, endek, dan cepuk. Warisan budaya ini memerlukan upaya pelestarian yang melibatkan pemerintah, pengrajin, dan masyarakat.

Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Ny. Putri Koster, saat menghadiri acara Fashion Show bertema “Wastra Dibya Saswata” dalam rangkaian Semarapura Festival ke-7 Tahun 2025.

Acara yang berlangsung di Monumen Ida Dewa Agung Jambe, Klungkung pada Senin (28/4) malam tersebut bertujuan untuk memuliakan tenun dan mewujudkan kemakmuran.

Ny. Putri Koster menyampaikan keinginannya untuk memberikan kontribusi signifikan selama lima tahun ke depan di Dekranasda Bali, dengan fokus pada pengawasan dan pengembangan kerajinan Bali, termasuk pelestariannya.

Sebagai upaya konkret, Dekranasda Bali akan menyelenggarakan pameran tetap di Art Center, Taman Werdi Budaya Provinsi Bali. Pameran ini akan menjadi wadah bagi berbagai kerajinan dari seluruh Bali, memudahkan masyarakat dan wisatawan dalam mencari dan mengedukasi diri tentang kekayaan kerajinan Pulau Dewata.

Selain itu, Dekranasda Bali memberikan perhatian khusus kepada desainer lokal Bali agar memiliki pengalaman di tingkat global. Ny. Putri Koster berpesan kepada Ketua Dekranasda Kabupaten Klungkung untuk membina, mendorong, dan memajukan para desainer lokal.

Program yang didukung oleh Gubernur Bali ini akan memfasilitasi pameran desainer lokal di luar negeri sebanyak dua kali dalam setahun melalui proses kurasi yang ketat, dengan tujuan memberikan pengalaman dan meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk bersaing di kancah internasional.

Putri Koster menekankan pentingnya peran serta pemerintah, pengrajin, dan masyarakat dalam mewujudkan upaya pelestarian dan pengembangan ini. Tenun khas Gelgel dan Nusa Penida di Klungkung, yang terkenal dengan kualitasnya, memerlukan perhatian dan pelestarian bersama.

Ia mengajak semua pihak untuk bekerja keras secara berkelanjutan dan konsisten, dengan harapan dapat memberikan warna pada dunia mode di Bali sehingga masyarakat semakin mencintai tenun tradisional. Mengingat Klungkung sebagai pusat pertenunan dengan ciri khas tenun cepuk dan rangrang, Ny. Putri Koster mendorong Dekranasda Klungkung untuk terus memfasilitasi kemajuan Industri Kecil dan Menengah (IKM)/Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Semarapura Festival, yang diselenggarakan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Semarapura ke-33 dan Hari Puputan Klungkung ke-117, merupakan perayaan budaya yang menampilkan seni dan tradisi masyarakat Semarapura. Festival kali ini mengusung tema “Nayaka Maetala Udayana,” yang berarti Kebangkitan Tanah Kelahiran di Tangan Pemimpin Bijaksana, dengan mengadopsi konsep Old Town Heritage.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Bupati Klungkung beserta istri, Wakil Bupati Klungkung beserta istri, Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung beserta istri, serta pengurus Dekranasda Provinsi Bali. ***

Berita Lainnya

Terkini