Rakor dengan Menko Maritim, Bupati Tabanan Komitmen Perangi Sampah

13 Maret 2018, 21:14 WIB
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti saat menghadiri Rakor di Kantor Kemenko Maritim di Jakarta

JAKARTA – Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengahadiri rapat kordinasi (Rakor) dengan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa (13/3/2018).

Selain dihadiri Bupati Eka Wiryastuti, Rakor yang membahas tentang pengendalian dan perang terhadap sampah tersebut juga dihadiri sejumlah pejabat. Di antaranya, perwakilan dari Dirjen Perhubungan Laut, perwakilan dari ITB Mutiara R. Putri, TNI AL, Kapolda Bali dan perwakilan World Bank.

Bupati Eka seusai Rakor mengungkapkan, dalam Rakor tersebut Pemkab Tabanan sepakat dan berkomitmen untuk menyatakan perang terhadap sampah di Bali.

“Kami akan membetuk tim yang beranggotakan Kementerian Maritim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dirjen Perhubungan Laut, Kapolda Bali, TNI AL, World Bank dan para Kepala Daerah se-Bali”, ungkapnya.

Menurut Bupati Eka, tim yang sudah dibentuk nantinya akan mengedukasi hotel dan tempat pariwisata untuk mengurangi penggunaan plastik, melakukan pelatihan kepada masyarakat tentang daur ulang sampah dan cara mengubah sampah menjadi energi.

“Selain itu tim juga akan rutin melakukan patroli laut dan barang siapa yang membuang sampah sembarangan akan didenda sebesar 500 ribu. Bali adalah tujuan wisata jadi rentan sekali terhadap sampah, dengan kerja sama tim ini, saya yakin saat Annual Meeting IMF – World Bank Bali sudah kembali bersih dari sampah”, paparnya.

Bupati Eka berkomitmen program tersebut akan selesai sebelum Annual Meeting IMF – World Bank di Bali. Selain itu, Bupati Eka juga mengatakan bahwa dirinya sangat mendukung program wave energy dari Menko Maritim.

“Pak Luhut dan World Bank akan memfasilitasi kami untuk membangun wave energy yang diantaranya mengubah sampah menjadi energi listrik dan energi biodiesel. Selanjutnya kami akan melakukan pembahasan lebih dalam dan perlu disepakati bersama, karena dibutuhkan persiapan lahan 10 hektar dan suplai sampah 400 ton per hari”, jelasnya.

Bupati Eka berharap dengan adanya program kerjasama ini diharapkan Bali dapat menjadi contoh untuk provinsi lainnya dalam menanggulangi sampah, hal ini perlu dipahami karena Bali merupakan salah satu destinasi wisata favorit dunia.

Disebutkan, untuk di Tabanan sendiri saat ini sudah mempunyai 19 bank sampah dan salah satu bank sampah Tabanan juga sudah bekerjasama dengan pabrik plastik.

“Sehingga sampah dapat menjadi barang yang dapat digunakan kembali dan menjadi manfaat. Kami juga menggerakkan sampah menjadi ekonomi kreatif dengan me-reduce sampah,” pungkasnya. (gus)

Berita Lainnya

Terkini