![]() |
Santri dan pelajar Jatim mengikuti pelayaran dengan KRI dr Soeharso 990 |
SURABAYA – Sebanyak 400 pelajar SMA dan santri dari pondok pesantren di Jawa Timur diajak berlayar melintasi Perairan Suramadu (Surabaya-Madura) menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) dr. Soeharso 990.
Kegiatan dihelat Kementerian Sosial itu dalam upaya menumbuhkan dan mengembangkan rasa cinta tanah air generasi muda. Perjalanan dilakukan sejak Senin 30 Oktober-Rabu 1 November 2017 dengan menempuh rute Tanjung Perak – Pelabuhan Kamal Madura – Bhakti Sosial di Bangkalan – Tanjung Perak.
Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Hartono Laras mengatakan, pihaknya mengajak generasi milenial tetap tersambung dengan para pahlawan bangsa memerlukan strategi jitu.
“Utuk memberikan wawasan kebangsaan dan penanaman nilai-nilai kepahlawanan dan kejuangan, tidak cukup melalui seminar atau dialog. Berikan mereka pengalaman baru dan berbeda. Biarkan mereka meresapi makna mendalam Hari Pahlawan dengan cara kekinian,” kata Hartono kepada wartawan.
Jelajah Kapal Kepahlawanan yang baru tahun ini diselenggarakan inu bekerjasama dengan TNI AL dan Surabaya dipilih menjadi lokasi penyelenggaraan karena Surabaya merupakan Kota Pahlawan tempat di mana pertempuran 10 November terjadi.
“Mereka juga kami ajak untuk berbagi dengan masyarakat yakni bakti sosial di Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan. Ada pembagian sembako, pakaian layak pakai, kaki palsu, kursi roda, pengobatan massal,” ucapnya.
Selama perjalanan, peserta akan mendapatkan berbagai pengetahuan seperti wawasan kebangsaan, bela negara, sejarah KRI dr. Soeharso 990 dan renungan kebangsaan.
Rombongan dilepas Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Harry Soeratin. Sementara Mensos akan bergabung bersama anak-anak muda ini pada Selasa malam.
“Penting bagi generasi milenial di zaman now memiliki kecintaan tanah air, memiliki etos bekerja sungguh-sungguh dan kerelaan untuk berkorban. Seperti dilakukan telah para pahlawan,” ujar Hartono kepada peserta mengawali kegiatan di atas geladak kapal.
Dipilihnya KRI dan kegiatan pelayaran inu kata Hartono, mengingat Indonesia negara maritim dan negara kepulauan yang terdiri dari 17 ribu pulau dan sangat kaya terhadap kekayaan laut.
Oleh karena itu, semua wajib menjaga kekayaan maritim dan kedaulatan bangsa sehingga dapat mengurangi terjadinya konflik seperti pencurian ikan, pelanggaran kedaulatan, sengketa wilayah, pencemaran laut, dan sebagainya. (des)