Surabaya – Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) mendeklarasikan diri dalam gerakan guru mulia pemersatu bangsa yang tidak lain untuk menjaga nilai kebangsaan, NKRI dan kebhinekaan.
Setelah memberikan sambutan pada pengukuhan Guru Besar Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) dan Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV Pergunu sejumlah Pimpinan Pusat dan Wilayah PERGUNU se-Indonesia bersilaturrahmi secara khusus dengan Presiden RI, Joko Widodo, di Gedung Rektorat UIN Sunan Ampel Surabaya, Sabtu (29/2/2020).
Hadir mendampingi Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansah, Wakil Gubernur, Emil Elistianto Dardak, serta sejumlah Rektor Perguruan Tinggi seperti Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Terbuka, Universitas Airlangga, dan lainnya.
Silaturrahmi terbatas diawali Laporan Ketua Umum PP PERGUNU, Asep Saifuddin Chalim.
Asep menyampaikan perkembangan pergunu yang semakin kuat di 34 Provinsi se-Indonesia di mana sampai saat ini, telah menjangkau lebih dari 560 Kabupaten/Kota se-Indonesia.
Pergunu telah rampung dalam melakukan konsolidasi dari sabang hingga merauke, 34 Provinsi sudah berdiri, lebih dari 560 kabupaten/kota sudah ada cabangnya,
“Ini adalah potensi yang luar biasa untuk pengembangan SDM Indonesia ke depan”, terang Kiai Asep yang baru saja dikukuhkan menjadi Guru Besar Bidang Sosiologi UIN Sunan Ampel Surabaya.
Pengasuh Pesantren Amanatul Ummah ini menyampaikan Pergunu akan komitmen dalam menjaga persatuan bangsa, dengan berkomitmen dalam menanamkan nilai dan karakter kebangsaan dan ke-Islaman.
Guru Pergunu akan komitmen menebarkan Islam Rahmatan lil ‘Alamain, menebarkan empat pilar kebangsaan, anti radikalisasi agama, anti terorisme, dan anti Intoleransi.
“Bapak Presiden yang kami hormati, Kami Anggota pergunu telah mendeklarasikan diri dalam gerakan guru mulia pemersatu bangsa, ini tidak ada lain untuk menjaga nilai kebangsaan, NKRI, dan kebhinekaan,” tandasnya lagi.
Guru pergunu harus punya komitmen yang kuat dalam gerakan Islam Rahmatan lil ‘Alamin, empat pilar kebangsaan, dan hal-hal menggrogoti nilai subtansi beragama, berbangsa, dan bernegara”, terang Kiai Pengasuh Pesantren Amanatul Ummah, Mojokerto.
Diakhir silaturrahmi, Ketua Umum PP Pergunu menyampaikan Piagam Deklarasi Gerakan Guru Mulia Pemersatu Bangsa Kepada Presiden RI, Joko Widodo. Piagam tersebut berisi tiga pokok pikiran; pertama, Guru Aswaja Siap Mendakwahkan Nilai-nilai Islam Rahmatan Lil ‘Alamin.
Kedua, Guru Aswaja Siap Menjaga dan Mendakwahkan 4 Pilar Kebangsaan (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, UUD ‘45). Ketiga, Guru Aswaja Menolak Keras segala bentuk Radikalisme Agama, Intoreransi, dan Terorisme. (riz)