Ribuan Bibit Vegetasi Pantai Ditanam Guna Antisipasi Dampak Tsunami

11 Agustus 2021, 17:22 WIB

EE73D34D 1F5B 4DB0 9A47 F0F4E9DE8ABC


Jakarta
– Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menanam vegetasi pantai sebanyak 6.300 bibit pada 5 titik di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat dengan luas areal penanaman 9,2 hektare.

Hal ini dilakukan untuk memperkuat ketangguhan kawasan pesisir yang rawan terhadap bencana tsunami.

Pelaksana Harian Plt. Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Suharyanto menjelaskan, bahwa sebagian pesisir Indonesia rawan bencana, terutama bencana tsunami. 

Kerawanan ini terdapat di wilayah pantai Barat Sumatera, Selatan Jawa,  Selatan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, hingga sebagian Sulawesi bahkan Papua yang pantainya didominasi oleh pasir dengan energi gelombang laut yang cukup tinggi. 

Oleh karenanya, vegetasi non mangrove seperti cemara laut, kelapa, ketapang lebih cocok dijadikan struktur alami.

Permasalahan bencana di wilayah pesisir ini memang harus menjadi atensi pemerintah agar risiko bencana dapat ditekan khususnya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir. 

“Maka dari itu KKP melakukan penanaman vegetasi pantai di Kabupaten Pesisir Selatan,” ujar Suharyanto.

Lebih lanjut ia menjelaskan konfigurasi vegetasi pantai dengan ketebalan dan kerapatan tertentu akan membentuk sabuk hijau yang memberikan banyak manfaat bagi lingkungan dan masyarakat.

Peristiwa gempa kembar yang terjadi di pesisir barat Sumatera berasal dari 3 (tiga) sumber ancaman yaitu Megathrust Mentawai, Mentawai Fault System (MFS) dan Sumatera Fault System atau lebih populer dengan istilah sesar Sumatera. 

Sesar aktif ini beberapa kali menyebabkan tsunami, pada tahun 2009 di pesisir Kota Padang dan tahun 2010 di Pulau Mentawai.

Mengenai program penanaman vegetasi pantai tersebut, Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Muhammad Yusuf menjelaskan 5 (lima) titik penanaman vegetasi pantai non mangrove di Kabupaten Pesisir Selatan tersebar di Nagari Sago Salido, Kampung Muara Anakan, Kampung Sungai Tawa, Nagari Nyiur Melambai dan Nagari Muara Kandis Punggasan. 

“Dengan mempertimbangkan kondisi setempat yaitu substrat pantai berpasir maka jenis vegetasi yang ditanam adalah Cemara Laut. Jenis ini juga mendominasi areal target penanaman,“ jelasnya.

Vegetasi pantai beserta kelengkapannya bersifat multifungsi, yakni selain berfungsi sebagai buffer untuk mengurangi energi dan dampak bencana terhadap infrastruktur pantai.

Program penanaman vegetasi pantai ini dilakukan sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang menekankan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat pesisir, salah satunya melalui berbagai upaya-upaya pengurangan risiko bencana. (riz)

Artikel Lainnya

Terkini