DENPASAR – Sekira 2000 orang lebih menghadiri peringatan 100 tahun kelahiran Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai diselenggarakan Yayasan Kebaktian Proklamasi (YKP) Prov Bali dan Keluarga Besar Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai di Taman Pujaan Bangsa (TPB) Desa Marga, Kabupaten Tabanan.
Ketua Panitia I Gusti Ngurah Gede Yudana (Putra Sulung I Gusti Ngurah Rai) dan Bpk I Gusti Putra Alit Yudha (Putra Bungsu I Gusti Ngurah Rai). Ajendam IX/Udayana mempersembahkan sosiodrama tentang perjuangan Pahlawan I Gusti Ngurah Rai Senin, (30/1) di Taman Pujaan Bangsa (TPB) Desa Marga, Kabupaten Tabanan.
Rangkaian kegiatan menyambut pelaksanan peringatan hari lahir I Gusti Ngurah Rai telah diadakan berbagai macam lomba oleh Pemuda Panca Marga Komisariat Yayasan Kebaktian Proklamasi Provinsi Bali yang dibuka pada (19/12/2016).
Diantaranya menggelar lomba cipta dan baca puisi, menyanyikan lagu perjuangan dan paduan suara yang melibatkan sekolah SD,SMP,SMA se-Provinsi Bali, dan pemenangnya diberikan pengharagaan dan piala yang diserahkan hari ini pada puncak peringatan oleh Wakil Gubernur.
Kegiatan ini merupakan suatu kegiatan yang sangat baik bertujuan untuk mensosialisasikan dan juga menguatkan serta melestarikan nilai-nilai juang jasa pahlawan I Gusti Ngurah Rai.
Puncak peringatan dilaksanakan secara sederhana, meriah dan penuh hikmat yang diawali dengan iring iringan ibu ibu mengenakan pakaian adat Bali membawa banten (sesajen) dan diiringi dengan gamelan blegganjur, Menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Pahlawan I Gst Ngr Rai dilanjutkan lagu Taman Pujaan Bangsa Margara dilanjutkan Parade Marcing Band dari Universitas Udayana, Defile Pataka I Gst Ngr Rai dan Sosio drama singkat perjuangan I Gst Ngr Rai.
Pada Kesempatan tersebut I Gst Gede Yudana, perwakilan keluarga Pahlawan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kodam IX/Udayana yang sudah berpartisipasi atas terselenggaranya acara memperingati 100 tahun Pahlawan I Gst Ngurah Rai.
“Terselenggaranya kegitan 100 tahun Pahlawan I Gusti Ngurah Rai tiada lain untuk mengenang jasa beliau yang begitu semangat mempertahankan Bali dari penjajah sesuai dengan tema yaitu ‘Kebangsaan'”, ucapnya.
Wakil Gubernur ketut Sudikerta mengapresiasi dilaksanakannya Peringatan 100 Tahun Lahirnya Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai ini karena sesungguhnya peringatan Ini mempunyai makna tersendiri dan bukan hanya suatu upacara formal saja.
Melainkan melalui Peringatan 100 Tahun Lahirnya Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai peristiwa tersebut memberi kita pelajaran moral bahwa warisan terbaik para pahlawan bangsa bukanlah politik ketakutan melainkan politik harapan bahwa seberat apapun tantangan yang dihadapi dan keterbatasan yang ada, tidak menyurutkan semangat perjuangan.
“Pengalaman merebut dan mempertahankan kemerdekaan juga menunjukkan betapa spirit perjuangan dan mental karakter kepahlawanan memiliki daya hidup yang luar biasa dalam menghadapi berbagai rintangan dan penderitaan,” katanya.
Peringatan hari pahlawan harus mampu menggali apinya, bukan abunya. Dengan meminjam ungkapan Bung Karno, semangat kepahlawanan itu itu adalah semangat rela berjuang, berjuang matinatian dengan penuh idealisme dengan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.
“Semangat kepahlawanan adalah semangat persatuan. Persatuan yang bulat mutlak dengan tiada mengecualikan sesuatu golongan dan lapisan. Semangat kepahlawanan adalah semangat membentuk dan membangun negara,” imbuhnya.
Hadir pada acara peringatan 100 tahun kelahiran Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai diantaranya Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, Kasdam IX/Udayana BrigjenTNI Stephanus Trimulyono, Menteri Koprasi RI diwakili Deputi Koprasi RI Ir. I Wayan Dipta Anggota Komisi X DPR RI Ida Bagus Putu Sukarta dan lainnya. (gek)