![]() |
Sekretaris didampingi sejumlah pengurus RWM Perumnas BSI menyerahkan bantuan korban penggusaran di kampung Bugis |
DENPASAR – Rukun Warga Muslim (RWM) Perumnas Bukit Sanggulan Indah (BSI), Kecamatan Kediri, Tabanan, memberikan bantuan kepada korban penggusuran di Kampung Bugis, Pulau Serangan, Denpasar, Bali.
Bantuan berupa sumbangan uang tunai senilai Rp 8,1 juta tersebut diserahkan Sekretaris RWM BSI Juwarno dan diterima Mohammad Toha selaku Koordinator bantuan di Masjid setempat, Minggu (15/1/2017).
Juwarno dalam sambutannya mengungkapkan, bantuan yang nilainya tidak seberapa tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian warga muslim Perumnas BSI dan sekitarnya terhadap saudaranya sesama muslim yang menjadi korban penggusuran rumah di Pulau Serangan.
“Bantuan yang kami berikan nilainya tidak seberapa. Meski demikian, mudah-mudahan bantuan tersebut bisa bermanfaat dan meringankan sedikit beban yang diemban korban penggusuran rumah,” katanya berharap.
Menurut Juwarno, sumbangan berupa uang tunai tersebut sebagian diperoleh dari sumbangan para jamaah sholat Jum’at di Masjid Al Muhajirin Sanggulan serta sebagian lagi berasal dari warga Perumnas BSI dan sekitarnya yang digalang melalui grup WhatsApp RWM.
“Dari jamaah sholat Jum’at terkumpul dana Rp 2 juta. Sedangkan dari RWM terkumpul Rp 6,1 juta,” katanya berterus-terang. Mohammad Toha seusai menerima bantuan menyatakan rasa terimakasihnya karena warga kampung Bugis yang rumahnya terkena gusur benar-benar sangat memerlukan uluran bantuan.
“Saya atas nama korban, menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan RWM Perumas Sanggulan,” katanya. Menurut Toha, pihaknya saat ini memang sangat memerlukan bantuan. Khusunya berupa uang tunai karena sifatnya yang lebih fleksibel bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan.
“Bantuan berupa apa pun kami terima. Namun saat ini kami lebih memerlukan bantuan berupa uang tunai agar bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan para korban,” terangnya. Disebutkan, pada awal Januari lalu, tepatnya, Selasa (3/1/2017) ada 36 bangunan rumah yang dihuni 54 KK terkena gusur.
Warga yang menjadi korban penggusuran saat ini sementara waktu terpaksa harus tidur di tenda-tenda yang didirikan di lapangan. Warga yang menjadi korban tidak bisa berlama-lama tinggal di tenda-tenda. Harus cepatnya direlokasi dan ditempatkan di tempat yang lebih layak.
Terkait hal itu, dalam waktu dekat ini pihaknya akan membangun rumah petak agar bisa ditempati oleh warga korban penggusuran. “Lahan untuk lokasi rumah sekarang masih dalam tahap negosiasi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini rumah petak untuk korban bisa segera dibangun dan ditempati korban penggusuran,” pungkasnya. (gus)