Sakit Saat Berlayar, Nahkoda Kapal Berbendera Liberia Dievakuasi ke RS Sanglah

14 Oktober 2020, 08:00 WIB

Tim SAR mengevakuasi nahkoda Kapal Star Gina 2 GR/foto:Basarnas Bali

Denpasar – Proses evakuasi terhadap nahkoda Kapal Star Gina 2 GR
berlangsung hingga petang, Selasa (13/10/2020). Kurang lebih 3 jam lamamya
berlayar, akhirnya tim SAR gabungan tiba di lokasi intercept pada pukul 17.45
Wita.

Mengingat kondisi alun tinggi KN SAR Arjuna 229 tidak dapat merapat ke badan
kapal.

“Terlalu beresiko apabila kapal saling mendekat, karena bisa terjadi tabrakan
ataupun benturan yang membahayakan keselamatan,” ungkap Kepala Kantor Basarnas
Bali Gede Darmada.

Sekira pukul 18.30 Wita, Basarnas Bali menggerakan RIB (rigid inflatable boat)
menuju posisi pertemuan yakni di Selat Badung. Satu jam lebih setelahnya tim
SAR berhasil mendekati Kapal Star Gina 2 GR, dan selanjutnya korban
dievakuasi.

Darmada, mengatakan, saat dievakuasi kondisi korban tidak bisa merespon,
tampak pucat dan membiru.

“Korban dibawa ke RIB dengan bantuan tali, tubuhnya terbungkus selimut hingga
bagian kepala dan diikatkan pada tandu, menurut tim yang terlibat langsung
menjelaskan bahwa kondisi korban tak ada respon, tampak pucat dan membiru,”
jelasnya.

Ditambahkan Darmada, tim melakukan evakuasi dengan sangat hati-hati agar
posisi korban tetap stabil, terlebih kondisi alun saat itu cukup menyulitkan.

Sekira pukul 20.15 Wita korban sudah berada di RIB dan selanjutnya bergerak
menuju Pelabuhan Benoa. Setelah tiba di Pelabuhan Benoa, korban diserahkan ke
KKP Benoa untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait kondisinya.

Ambulance RS BIMC langsung membawa korban ke RSUP Sanglah.

Selama operasi SAR berlangsung telah melibatkan unsur SAR dari Basarnas Bali
sebanyak 25 personil, Lanal Denpasar, Dit Pol Air Polda Bali, SROP Benoa,
Imigrasi Pelabuhan Benoa, KKP Pelabuhan Benoa, Satgas Covid Provinsi Bali, VTS
Benoa dan Agen Kapal Tama Samudra.

Sebelumnya, Kapal Star Gina 2 GR meminta bantuan evakuasi terhadap kapten atau
nahkodanya atas nama Geneper Oledan (50) yang berkewarganegaraan Philipina.

Kapal kargo bebendera Liberia tersebut bertolak dari Manila hendak menuju Port
Hedlan Australia. Namun menurut laporan yang diterima Basarnas Bali dari VTS
Benoa, saat kapal berada di perairan Lombok, korban mengalami gangguan
kesehatan. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini